Pria Ini Terjebak di Perairan Penuh Hiu dan Buaya, Selamat Setelah Nyaris 24 Jam Berpegangan di Kayu
Kompas dunia | 25 Desember 2022, 11:30 WIBQUEENSLAND, KOMPAS.TV - Seorang pria dilaporkan terjebak di perairan penuh hiu dan buaya setelah perahunya terbalik di perairan lepas pantau utara Australia.
Ia akhirnya bisa diselamatkan pada Rabu (21/12/2022), setelah bertahan hampir 24 jam dengan berpegangan pada sepotong kayu.
Pria asal Queensland itu ditemukan mengambang di Selat Torres, sekitar 2km dari perahunya yang terbalik oleh kru penyelamat udara.
Dikutip dari CBS News, Otoritas Keselamatan Maritim Australia mengungkapkan pria tersebut berpegangan pada beberapa kayu, dan telah ditarik ke tempat aman.
Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Bekerja di LSM, Dianggap Telah Langgar Aturan Berpakaian
Mereka juga memposting gambar perahu yang terbalik dan penyelamatan pria itu di media sosial.
Otoritas setempat lewat pernyataannya, mengungkapkan pria yang tak disebutkan namanya tersebut sangat beruntung.
Pada pernyataan itu, diketahui pria tersebut pergi meninggalkan Kepulauan Getullai pada Selasa (20/12/2022), dan gagal tiba di tempat tujuannya tepat waktu.
Pencarian dengan pesawat penyelamat dilakukan pada Selasa malam dan gagal mencapai keberhasilan.
Pencarian kemudian dilanjutkan keesokan paginya dengan pesawat, helikopt6er dan kendaraan polisi.
“Menjelang pagi perahu yang terbalik di temukan di dalam air, dan se6telah pencarian udara singkat, orang yang hilang ditemukan sekitar 2km dari perahu,” ujar pihak berwenang.
Ada sekitar hampir 300 pulau di ujung utara Australia.
Baca Juga: Bocor! Terungkap Laporan 250 Juta Orang di China Terkena Covid-19 pada Desember 2022
Sebagian besar penduduk di pulai itu adalah penduduk asli Kepulauan Selat Torres, yang memiliki hubungan dekat dengan wilayah di Australia dan Papua Nugini.
Selat Torres terdiri dari 18 pulau, yang tersebar di wilayah geografis seluas 48.000km persegi.
Di tempat itu pun dikenal dengan banyaknya hiu.
Bahkan hiu menjadi simbol penting di wilayah tersebut, karena mereka dikenal sebagai pelindung terumbu karang.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : CBS News