> >

Rusia Dituding Sengaja Ingin Sengsarakan Rakyat Ukraina dengan Rayakan Natal dalam Kegelapan

Krisis rusia ukraina | 21 Desember 2022, 10:50 WIB
Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal hari Selasa, (20/12/2022) menuding Rusia ingin rakyat Ukraina merayakan natal dan tahun baru dalam kegelapan, dan mengatakan Ukraina harus bersiap untuk serangan baru Rusia terhadap infrastruktur energinya. (Sumber: Straits Times)

KIEV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal hari Selasa, (20/12/2022) menuding Rusia sengaja ingin membuat rakyat Ukraina merayakan natal dan tahun baru dalam kegelapan.

Bukan hanya itu, Ukraina juga harus bersiap untuk serangan baru Rusia terhadap infrastruktur energinya.

Seperti laporan Straits Times, Rabu, (21/12/2022), Shmyhal membuat pernyataan itu setelah serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang menurut pejabat Ukraina membuat pasokan listrik di wilayah Kiev pada tingkat yang sangat rendah, dengan kurang dari setengah kebutuhan listrik ibu kota terpenuhi.

Ukraina mengatakan serangan yang dimaksudkan untuk menyebabkan kesengsaraan sipil adalah kejahatan perang.

Gubernur daerah Kiev Oleksiy Kuleba mengatakan, 80 persen wilayah itu tanpa listrik untuk hari kedua setelah serangan pesawat tak berawak Rusia pada Senin.

“Situasi pasokan listrik tetap kritis,” kata Kuleba di platform pesan Telegram. “Saya ingin menekankan bahwa dengan setiap penembakan oleh musuh, kerumitan dan durasi perbaikan meningkat.”

Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo mengatakan dapat menyediakan kurang dari setengah konsumsi listrik yang dibutuhkan di ibu kota Kiev, di mana musim dingin telah tiba. Sistem kereta bawah tanah ibu kota dihentikan sebentar pada jam sibuk pagi hari karena pasokan listrik tidak stabil.

Jika listrik padam, pasokan air, pemanas, dan jaringan telepon seluler biasanya terpengaruh. Wali kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan kota itu telah mampu memulihkan pasokan air ke beberapa konsumen.

Shmyhal mengatakan pemerintah berencana melipatgandakan jumlah "titik tak terkalahkan" di mana penduduk dapat memperoleh akses ke air, listrik, dan layanan Internet. Saat ini ada 5.000 poin seperti itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU