> >

Kabur dari Kandang dan Dianggap Berbahaya, Kebun Binatang Swedia Tembak Mati 4 Simpanse

Kompas dunia | 18 Desember 2022, 18:30 WIB
Foto ilustrasi. Cobby si simpanse jantan tampak tengah bermain dengan labu-labu yang dihias pada perayaan Halloween di Kebun Binatang San Fransisco, Amerika Serikat (AS) pada 21 Oktober 2009. Empat simpanse yang kabur dari sebuah kebun binatang di Swedia terpaksa ditembak mati karena dianggap membahayakan masyarakat. (Sumber: AP Photo/Russel A. Daniels, File)

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Empat simpanse yang kabur dari sebuah kebun binatang di Swedia terpaksa ditembak mati karena dianggap membahayakan masyarakat. Insiden ini terjadi di Kebun Binatang Furuvik, dekat Gavle, tenggara Swedia.

Selain menembak mati empat simpanse, kebun binatang tersebut berhasil menangkap tiga ekor simpanse dan dikembalikan ke kandang. Seekor simpanse yang terluka mendapat perawatan dari dokter hewan.

Baca Juga: King Kobra di Swedia Kabur dari Kandang, Bikin Publik Panik, Seminggu Kemudian Pulang Sendiri

Kera-kera itu dilaporkan kabur dari kandang pada Rabu (14/12/2022) lalu. Kemudian, karena dinilai berbahaya, pihak berwenang terpaksa menembak mati empat ekor simpanse itu.

"Apa yang terjadi adalah tragedi besar dan kegagalan besar bagi kami," tulis pernyataan Kebun Binatang Furuvik dikutip Associated Press, Sabtu (17/12).

"Kami semua merasa sangat sedih dan berduka tentang apa yang terjadi kepada Linda, Torsten, Santino, dan Manda (nama-nama simpanse) kami yang tersayang."

 

"Kami akan mencari penyebab bagaimana ini bisa terjadi dan menyelidiki letak (kesalahan) kami atau bagaimana kami bisa bertindak berbeda," lanjut pernyataan tersebut.

Insiden ini bukanlah kali pertama binatang kabur dari kebun binatang Swedia. Pada Oktober lalu, seekor king kobra kabur dari kandang, tetapi kembali sendiri ke kandangnya sepekan kemudian.

Baca Juga: Indonesia Promosikan Destinasi Pariwisata Premium di Swedia, Dorong Peningkatan Kunjungan Wisatawan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU