Bikin Geger, China Desak Penggunaan Mata Uang Yuan dalam Perdagangan Minyak dengan Negara Teluk Arab
Kompas dunia | 10 Desember 2022, 08:02 WIBArab Saudi menyetujui MoU dengan Huawei minggu ini tentang komputasi awan dan membangun kompleks berteknologi tinggi di kota-kota Saudi.
Raksasa teknologi China itu telah berpartisipasi dalam membangun jaringan 5G di negara-negara Teluk meskipun AS mengkhawatirkan kemungkinan risiko keamanan dalam menggunakan teknologinya.
Baca Juga: Proyek Ambisius Arab Saudi, Bakal Bangun Bandara Terbesar di Dunia
Mitra alami
Arab Saudi dan sekutu Teluknya menentang tekanan AS untuk membatasi kesepakatan dengan China dan memihak sesama produsen minyak OPEC+ Rusia atas invasinya ke Ukraina, saat mereka mencoba menavigasi tatanan dunia yang terpolarisasi dengan perhatian utama pada kepentingan ekonomi dan keamanan nasional.
Riyadh adalah pemasok minyak utama ke China dan kedua negara menegaskan kembali dalam pernyataan bersama akan pentingnya stabilitas pasar global dan kolaborasi energi, sambil berusaha untuk meningkatkan perdagangan non-minyak dan meningkatkan kerja sama dalam tenaga nuklir damai.
Xi mengatakan Beijing akan terus mengimpor minyak dalam jumlah besar dari negara-negara Teluk Arab dan memperluas impor gas alam cair, menambahkan negara mereka adalah mitra alami yang akan bekerja sama lebih jauh dalam pengembangan minyak dan gas hulu.
China juga akan "memanfaatkan sepenuhnya Pusat Perdagangan Minyak dan Gas Nasional Shanghai sebagai platform untuk menggunakan mata uang yuan dalam perdagangan minyak dan gas," katanya.
Beijing juga telah melobi untuk penggunaan mata uang yuan dalam perdagangan, bukan dolar AS.
Sumber Saudi yang berbicara sebelum kunjungan Xi mengatakan keputusan untuk menjual sejumlah kecil minyak dalam mata uang yuan ke China dapat masuk akal untuk membayar impor China secara langsung, tetapi "belum waktunya".
Sebagian besar aset dan cadangan Arab Saudi dalam dolar termasuk lebih dari US$120 miliar dari perbendaharaan AS yang dimiliki Riyadh. Sementara itu Riyal Saudi, seperti mata uang Teluk lainnya, dipatok terhadap dolar.
Sebelumnya, pemimpin China itu mengatakan kunjungannya menandai era baru dalam hubungan, menyuarakan harapan dia KTT Arab akan menjadi "peristiwa penting dalam sejarah hubungan China-Arab".
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Straits Times