PM Finlandia Akui Dukungan AS Penting untuk Melawan Invasi Rusia ke Ukraina: Eropa Tak Cukup Kuat
Krisis rusia ukraina | 3 Desember 2022, 10:07 WIBCANBERRA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Finlandia Sanna Marin mengakui bahwa dukungan Amerika Serikat (AS) sangat penting untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina.
Ia menegaskan Eropa tak cukup kuat untuk menghadapi invasi Rusia sendirian.
Marin mengatakan hal itu saat berkunjung ke Australia, Jumat (2/12/2022). Ia juga mengungkapkan pertahanan Eropa saat ini harus lebih diperkuat.
Baca Juga: Ngeri, Pentagon Pamerkan Pesawat Pengebom Nuklir Siluman Terbaru, B-21 Raider
“Saya harus jujur secara brutal kepada Anda. Eropa saat ini tidak cukup kuat,” ujar Marin, dikutip dari BBC.
“Kami akan menghadapi kesulitan jika tanpa Amerika Serikat (AS),” tambahnya.
AS sejauh ini menjadi sekutu Ukraina yang memberikan bantuan militer terbesar.
Sejak awal perang pada Februari 2022, AS telah menggelontorkan bantuan senilai 18,6 miliar dolar AS atau setara Rp286 triliun ke Ukraina.
Sedangkan penyumbang terbesar kedua adalah Uni Eropa (UE), kemudian disusul oleh Inggris.
Dengan menipisnya stok peralatan militer Eropa karena memasok Ukraina, Marin mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertahanan Eropa.
“Amerika Serikat telah memberikan banyak senjata, bantuan finansial, bantuan kemanusiaan ke Ukraina, dan Eropa masih belum cukup kuat,” kata Marin.
Ia pun menambahkan, Eropa harus memastikan telah membangun kemampuan pertahanan dan industri pertahanan, serta sanggup menghadapi setiap situasi yang berbeda.
Baca Juga: Rusia Terbuka Diskusi dengan Barat, tapi Ogah Tarik Pasukan dari Ukraina sebagai Syarat Negosiasi
Pada kesempatan itu, Marin juga mengkritik sejumlah negara Eropa yang berusaha membangun hubungan lebih dekat dengan Rusia dalam satu dekade terakhir.
“Untuk waktu lama, Eropa membangun strategi untuk Rusia. Untuk membeli energi dari Rusia dan mempererat hubungan ekonomi, dan kami berpikir ini akan mencegah terjadinya perang,” katanya.
Tapi ia menegaskan pemikiran itu sepenuhnya terbukti salah.
Menurutnya, negara-negara Eropa harus mendengarkan Polandia dan negara-negara Baltik yang memperingatkan bahwa Rusia tak peduli dengan hubungan ekonomi, sanksi dan apa pun ketika menginvasi Ukraina.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC