> >

Rusia Tuding Amerika Serikat dan NATO Terlibat Langsung dalam Konflik Ukraina

Krisis rusia ukraina | 1 Desember 2022, 20:26 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Kamis (12/1/2022) menuduh Barat terlibat langsung dalam konflik di Ukraina dengan memasok senjata dan melatih tentara Ukraina. (Sumber: TASS Host Photo Agency Pool via AP)

Rusia juga terus menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO, bersama dengan tujuan "demilitarisasi" dan "denazifikasi" yang dirumuskan secara samar.

Ditanya apakah pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden dimungkinkan, Lavrov menjawab, "kami tidak menghindari kontak" tetapi menambahkan bahwa "kami belum mendengar ide yang serius."

Lavrov mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengangkat masalah warga AS yang dipenjara di Rusia melalui panggilan telepon, tetapi mencatat bahwa Putin dan Biden setuju untuk membuat saluran komunikasi terpisah antara layanan khusus mereka untuk membahas masalah tersebut ketika mereka bertemu di Jenewa pada Juni 2021.

"(Saluran) ini bekerja dan saya berharap beberapa hasil akan tercapai," tambahnya.

Pemerintahan Biden mencoba selama berbulan-bulan untuk menegosiasikan pembebasan bintang WNBA Brittney Griner dan seorang Amerika lainnya yang dipenjara di Rusia, eksekutif keamanan perusahaan Michigan Paul Whelan, termasuk melalui kemungkinan pertukaran tahanan dengan Moskow.

Baca Juga: Pengebom Rusia dan China Terbang Patroli Bersama di Atas Pasifik, Melipir Perbatasan Korea Selatan

Ilustrasi tentara Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Kamis (12/1/2022) menuduh Barat terlibat langsung dalam konflik di Ukraina dengan memasok senjata dan melatih tentara Ukraina. (Sumber: AP Photo/Efrem Lukatsky)

Mengomentari keputusan Rusia untuk menunda putaran pembicaraan pengendalian senjata nuklir dengan Amerika Serikat yang dijadwalkan minggu ini, Lavrov berpendapat "tidak mungkin membahas stabilitas strategis saat ini sambil mengabaikan semua yang terjadi di Ukraina."

"Tujuannya telah diumumkan untuk mengalahkan Rusia di medan perang atau bahkan menghancurkan Rusia," katanya.

"Bagaimana mungkin tujuan mengalahkan Rusia tidak memiliki arti penting bagi stabilitas strategis, mengingat mereka ingin menghancurkan aktor kunci stabilitas strategis?" kata Lavrov.

Selama konferensi pers online yang berlangsung selama 150 menit, Lavrov mengomel tentang AS dan sekutu NATO-nya, menuduh mereka menginjak-injak hukum internasional sambil mencoba mengisolasi dan menghancurkan Rusia.

Dia mengklaim bahwa AS telah mencoba untuk mencegah negara lain, termasuk India, untuk mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia, tetapi upaya tersebut gagal.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU