Protes Terhadap Lockdown di China Kini Terjadi di Kampus Elite Universitas Tsinghua
Kompas dunia | 27 November 2022, 20:40 WIBBaca Juga: Kasus Covid-19 Harian di China Tembus Rekor, 31.444 Orang Terinfeksi dalam Satu Hari
Moda transportasi termasuk kereta api, udara, bus, dan taksi, akan dilanjutkan secara bertahap dan teratur mulai Senin (28/12/2022), menurut konferensi pers hari Minggu. Keputusan itu dibuat berdasarkan "penyelidikan lebih lanjut terhadap situasi Covid", kata mereka.
Warga di kota barat laut China itu turun ke jalan setelah bencana kebakaran, menuntut pencabutan status lockdown yang diberlakukan sejak Agustus.
Dalam jumpa pers yang diadakan hari Jumat malam, pihak berwenang kota Urumqi meminta maaf kepada masyarakat dan menyatakan belasungkawa kepada para korban kebakaran Kamis malam di sebuah blok apartemen bertingkat tinggi.
Namun pejabat setempat membantah klaim online bahwa korban kebakaran tidak dapat menyelamatkan diri karena tindakan pengendalian Covid-19.
Pejabat lokal mengeklaim kemenangan melawan Covid-19 pada konferensi pers pada hari Sabtu, dengan mengatakan tidak ada infeksi di luar area karantina.
Mereka berjanji secara bertahap untuk mengembalikan kehidupan normal dan melonggarkan tindakan penguncian di daerah berisiko tinggi setelah tidak ada kasus baru selama lima hari.
Baca Juga: Mesra dengan Kim Jong-Un, Xi Jinping Ingin China dan Korea Utara Bekerja Sama demi Perdamaian Dunia
Bus dan taksi dihentikan sejak awal Agustus, sementara jaringan transportasi kereta api dan udara diblokir pada Oktober.
Xinjiang melaporkan 992 kasus infeksi baru hari Sabtu, menurut angka resmi. Dua kasus yang dikonfirmasi dan 112 kasus tanpa gejala ditemukan di Urumqi.
Demonstrasi menentang kebijakan pengendalian Covid-19 yang ketat menyebar ke luar Xinjiang ke seluruh negeri.
Warga Shanghai berkumpul hari Sabtu larut malam meratapi mereka yang tewas dalam kebakaran dan menuntut kebebasan mereka.
Video yang beredar online juga menunjukkan konfrontasi antara polisi dan warga di Beijing, serta mahasiswa di Nanjing yang melakukan protes damai.
Dalam pengarahan pemerintah hari Sabtu, pejabat Xinjiang berjanji untuk menindak “perlawanan kekerasan terhadap tindakan pengendalian Covid”.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Straits Times