Empat Kapal Penjaga Pantai China Dilaporkan Terobos Wilayah Jepang, Bawa Meriam Besar
Kompas dunia | 26 November 2022, 12:26 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Empat kapal penjaga pantai China dilaporkan telah menerobos wilayah Jepang.
Kapal-kapal tersebut memasuki wilayah Jepang di dekat Kepulauan Senkaku di Laut China Selatan, Jumat (24/11/2022).
Menurut penjaga pantai Jepang, salah satu dari empat kapal tersebut membawa sebuah meriam besar dan menjadi yang terbesar yang pernah dilihat pada kapal yang memasuki perairan Jepang.
Dikutip dari The Japan Times, penjaga pantai Jepang menegaskan keempat kapal penjaga pantai China itu terdeteksi di perairan pulau tak berpenghuni yang dikuasai Tokyo tetapi juga diklaim oleh Beijing.
Baca Juga: Jepang Kian Jengkel ke Korea Utara, Rudal Kim Jong-Un Dilaporkan Jatuh di ZEE Negara Itu
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan puncak pertama mereka sejak 2019.
Dua kapal China dilaporkan masuk wilayah perairan Jepang pada Jumat sekitar pukul 2.35 pagi.
Sedangkan dua kapal lainnya masuk pada pukul 10 pagi, dengan dan salah satunya membawa meriam 76mm.
Kapal patroli Jepang kemudian mencegat kapal-kapal China tersebut dan memerintahkan mereka untuk keluar dari area itu.
Keempatnya kemudian pindah ke zona tambahan di luar perairan teritorial.
Insiden penerobosan kapal China ke wilayah perairan Jepang tersebut menjadi yang ke-32 di tahun ini, dan yang pertama sejak 13 November.
Ketika itu, kapal China terlihat di dekat Senkaku, termasuk di zona tambahan, selama 23 hari berturut-turut.
Baca Juga: Bocah 5 Tahun di Australia Selamat setelah Digigit, Dililit dan Diseret Ular Piton
Hingga awal bulan ini, meriam 37mm menjadi yang terbesar yang pernah dibawa masuk kapal China dan berhasil dilihat oleh penjaga pantai Jepang.
Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengkritik apa yang dilakukan Beijing.
Ia menegaskan apa yang dilakukan kapal penjaga pantai China telah melanggar hukum internasional.
Ia juga menambahkan Jepang telah mengajukan protes ke China melalui saluran diplomatik atas apa yang terjadi baru-baru ini.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : The Japan Times