> >

Pelaku Penembakan Walmart AS Ternyata Manajer Toko, Saksi: Tidak Berkata Apa-Apa, Langsung Menembak

Kompas dunia | 23 November 2022, 23:45 WIB
Polisi memasang garis polisi di lokasi penembakan di sebuah toko Walmart di Chesapeake, Virginia, Amerika Serikat pada Selasa, 22 November 2022. (Sumber: Kendall Warner/The Virginian-Pilot via AP)

CHESAPEAKE, KOMPAS.TV - Penembakan massal yang terjadi di supermarket Walmart di Chesapeake, negara bagian Virginia, Amerika Serikat (AS) ternyata dilakukan oleh manajer toko tersebut. Polisi melaporkan bahwa penembakan massal yang terjadi pada Selasa (22/11/2022) malam waktu setempat itu menewaskan enam orang.

Kepala Polisi Chesapeake Mark G. Solesky melaporkan pelaku ditemukan tewas saat polisi sampai di lokasi kejadian. Pelaku diduga bunuh diri.

Selain menewaskan enam orang, Solesky menyebut empat orang mesti dilarikan ke rumah sakit akibat insiden ini.

Salah satu karyawan Walmart sekaligus saksi mata kejadian, Briana Tyler menyebut para karyawan sedang berkumpul di ruang istirahat saat kejadian. Pelaku kemudian langsung masuk dan melepaskan tembakan.

"Saya mendongak, dan manajer saya sekadar membuka pintu dan melepaskan tembakan," kata Tyler dalam program "Good Morning America" ABC sebagaimana dikutip Associated Press, Rabu (23/11).

"Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, dia tidak bicara apa-apa," lanjutnya.

Baca Juga: Penembakan Massal Kembali Terjadi di Supermarket AS, Jumlah Korban Jiwa Belum Diketahui

Polisi menyebut pelaku menggunakan senjata api jenis pistol dalam penembakan massal ini. Namun, polisi urung membuka identitas pelaku karena keluarga pelaku belum diberitahu.

Di lain sisi, polisi juga belum bisa mengonfirmasi apakah seluruh korban berstatus karyawan Walmart.

Sementara itu, seorang saksi mata lain, Jessie Wilczewski mengaku sempat ditodong senjata oleh pelaku. Namun, pelaku kemudian tidak menembaknya dan justru menyuruhnya pulang.

"(Kejadian) itu tidak terasa nyata hingga Anda merasakan... 'pow-pow-pow,' Anda bisa merasakannya," kata Wilczewski.

"Saya tidak bisa mendengarnya pada awalnya, saya kira karena itu (suara tembakan) terlalu keras. Saya bisa merasakannya," lanjutnya.

Insiden ini adalah penembakan massal kedua yang mengguncang Virginia dalam kurun 10 hari belakangan. Pada 13 November lalu, penembakan massal juga terjadi, menyasar mahasiswa Universitas Virginia.

AS pun baru saja diguncang penembakan massal di negara bagian Colorado tiga hari lalu. Penembakan di sebuah klub malam gay ini menewaskan lima orang dan melukai 17 lainnya.

Baca Juga: Tersangka Penembakan di Bar Gay Hadapi Tuduhan Kejahatan Rasial dan Pembunuhan

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU