> >

Tersangka Penembakan di Bar Gay Hadapi Tuduhan Kejahatan Rasial dan Pembunuhan

Kompas dunia | 22 November 2022, 08:04 WIB
Lima orang tewas dan 18 luka-luka dalam penembakan di sebuah klub malam kaum gay hari Sabtu, (19/11/2022) malam di Colorado Springs. (Sumber: Denver Post)

COLORADO SPRINGS, KOMPAS.TV — Pria yang diduga melepaskan tembakan di sebuah klub malam gay di Colorado Springs, Amerika Serikat, ditahan atas tuduhan pembunuhan dan kejahatan rasial Senin, (21/11/2022). Serangan ini menewaskan lima orang dan melukai 18 orang lainnya.

Catatan pengadilan online menunjukkan bahwa penembak yang diidentifikasi sebagai Anderson Lee Aldrich, 22 tahun, menghadapi lima dakwaan pembunuhan dan lima dakwaan kejahatan bermotivasi rasial yang menyebabkan kematian dan cedera tubuh. Saat ini dia menjalani perawatan di rumah sakit dengan luka ringan.

Tuduhan itu masih bersifat pendahuluan, dan jaksa belum mengajukannya ke pengadilan. Tuduhan kejahatan kebencian akan membutuhkan pembuktian bahwa pria bersenjata itu dimotivasi oleh bias rasial, seperti terhadap orientasi seksual atau identitas gender korban.

Serangan yang terjadi pada Sabtu jelang tengah malam itu terhenti ketika seseorang mengambil pistol dari Aldrich dan memukulnya menggunakan pistol tersebut. Dia kemudian menjepit Aldrich hingga polisi tiba beberapa menit kemudian.


Seorang pria yang mengatakan dia membantu menaklukkan pria bersenjata itu dan mengatakan bahwa dia berada di klub bersama keluarganya ketika serangan itu terjadi.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Murka atas Penembakan di Klub Gay: Tak Boleh Menoleransi Kebencian

Richard Fierro, nama pria itu, kini mengalami cedera pada tangan, lutut, dan pergelangan kakinya. Dalam postingan di Facebook pada Senin lalu, saat itu Fierro sedang mengoperasikan alat pembuat bir bersama istrinya. Putri Fierro juga berada disitu dan saat ini mengalami luka pada lutut saat berlari mencari perlindungan. Sedangkan kekasih dari putri Fierro terbunuh dalam serangan.

"Saya baik-baik saja. Tapi ada orang lain yang tidak baik-baik saja,” kata Fierro seperti dikutip dari The Associated Press.

Seorang petugas penegak hukum mengatakan tersangka menggunakan senjata semi-otomatis gaya AR-15. Selain itu, sebuah pistol serta magasin amunisi tambahan juga ditemukan di tempat kejadian. 

Pejabat pada hari Senin mengklarifikasi bahwa korban luka adalah 18 orang, bukan 25 orang seperti yang mereka katakan sebelumnya. Di antara mereka ada satu orang yang lukanya bukan luka tembak. Korban lain tidak memiliki luka yang terlihat, kata mereka.

Baca Juga: Penembakan Massal di Klub Gay Amerika Serikat, 5 Tewas dan 18 Orang Luka-Luka

“Tiga belas orang masih dirawat di rumah sakit pada hari Senin,” kata para pejabat. Sedangkan lima orang lainnya telah keluar dari rumah sakit setelah mendapat perawatan.

Walikota John Suthers mengatakan ada "alasan untuk berharap" semua korban yang dirawat di rumah sakit akan pulih.
Serangan itu menimbulkan pertanyaan tentang mengapa pihak berwenang tidak menyita senjata Aldrich sejak tahun 2021. Ketika itu, dia pernah ditangkap karena ibunya melaporkan bahwa dia diancam oleh Aldrich dengan bom rakitan dan senjata lainnya.

Penembakan itu menghidupkan kembali kenangan pembantaian tahun 2016 yang terjadi di klub malam gay Pulse di Orlando, Florida. Kejadian itu menewaskan 49 orang. Sedangkan Colorado telah mengalami beberapa pembunuhan massal, seperti yang terjadi di Columbine High School pada 1999, penembakan bioskop di pinggiran kota Denver pada 2012, dan di supermarket Boulder tahun lalu.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU