> >

Jadi Forum Pertemuan Kepala Negara, Pengamat Ingatkan KTT G20 Bukan Penyelesaian Semua Masalah Dunia

Kompas dunia | 16 November 2022, 20:16 WIB
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjabat tangan dalam pertemuan mereka di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022). (Sumber: The Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Evi Fitriani menilai pertemuan pemimpin negara berkonflik dalam forum G20 adalah hal baik.

"Sebetulnya perang di Ukraina cuma salah satu dari masalah geopolitik yang mengganggu G20 selama ini. Masih ada geopolitik China dengan Amerika Serikat dan sekutunya, seperti Australia," kata Evi, Rabu (16/11/2022), via dialog Sapa Indonesia Malam di KOMPAS TV.

"Jadi bila pemimpinnya bisa bertemu, minimal mereka sharing, lalu diharapkan tensinya agak released (dilepaskan, red) atau menurun. Karena, kalau orang tidak pernah bertemu, pasti ada curiga," kata akademisi UI itu.

Evi mengatakan, pemimpin negara berkonflik punya kesempatan untuk berekspresi terkait apa yang sedang jadi konsentrasi mereka. 

"Jadi, komunikasi memang harus dilakukan untuk pihak-pihak yang bertikai, dan kita menyediakan forum itu di G20," terang dia.

Baca Juga: Serangan Rudal ke Polandia Terjadi di Tengah KTT G20 di Bali, Pakar Sebut Ada Disinformasi

Kendati begitu, Evi mengingatkan, "G20 bukan penyelesaian semua masalah dunia. Jangan salah, jangan berharap terlalu banyak pada G20."

"G20 merupakan institusi global yang sebetulnya tidak mengikat. Jadi semua komitmen itu voluntary (sukarela, red)," lanjutnya.

Evi berujar, implementasi kesepakatan forum tergantung pada niat baik dan kesadaran masing-masing pihak.

"Tapi dunia sudah mencatat, mereka telah berkomitmen di berbagai isu. Nah, ini yang kita bersama-sama masyarakat dunia mengamati," ujar Evi.

Baca Juga: Ada Deklarasi dan Komunike dalam Dokumen Hasil G20, Apa Bedanya?

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU