> >

Ukraina Tanda Tangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama dengan ASEAN

Kompas dunia | 10 November 2022, 16:49 WIB
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba (kiri) saling bertukar dokumen dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhon dalam upacara penandatanganan Instrumen Aksesi terhadap Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) oleh Spanyol dan Ukraina di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Kamis 10 November 2022. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

 

PHNOM PENH, KOMPAS.TV – Ukraina, yang berusaha menangkis serangan Rusia, menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara, Kamis (10/11/2022).

 

Sebanyak 50 negara kini telah bergabung dengan pakta perdamaian ASEAN, yang awalnya ditandatangani di antara negara-negara anggota ASEAN pada tahun 1976 untuk mempromosikan perdamaian dan kerja sama di kawasan tersebut, seperti dilaporkan Straits Times, Kamis.

Ini merupakan prasyarat bagi negara-negara yang ingin menjalin kemitraan formal dengan ASEAN.

China, India, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia termasuk di antara penandatangan lainnya.

Prinsip-prinsip kunci perjanjian itu adalah saling menghormati kemerdekaan dan integritas teritorial, penyelesaian perselisihan dengan cara damai, dan penolakan ancaman atau penggunaan kekuatan.

Aksesi Ukraina ke perjanjian itu dipandang sebagai tanda dukungan untuk Ukraina, meskipun sikap anggota ASEAN yang berbeda terhadap serangan Rusia.

Sementara Singapura memberlakukan sanksi terhadap Rusia, negara-negara anggota ASEAN lainnya seperti Laos dan Vietnam, yang mengandalkan Rusia untuk peralatan militer, menghindari kritik langsung terhadap Moskow.

Baca Juga: Pengamanan KTT ASEAN Phnom Penh Sangat Ketat

Ukraina, yang berusaha menangkis serangan Rusia, menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara, Kamis (10/11/2022). (Sumber: Straits Times)

Thailand, Vietnam dan Laos abstain dari pemungutan suara pada Oktober di Majelis Umum PBB yang mengutuk Rusia karena mencoba mencaplok beberapa wilayah Ukraina.

Kamboja, yang memimpin ASEAN tahun ini, turut mensponsori resolusi tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang tiba di Phnom Penh pada Selasa (8/11/2022) malam, menandatangani perjanjian itu atas nama negaranya.

Pada Rabu (9/11/2022), ia mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

“Kami fokus pada kerja sama bilateral dan ketahanan pangan global,” cuit Kuleba, Rabu.

Pertemuan langsung itu menyusul panggilan telepon antara Hun Sen dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 1 November, ketika kedua negara sepakat untuk menunjuk duta besar untuk meningkatkan hubungan diplomatik.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU