Masalah Besar yang Menghantam Meta Sehingga PHK 11.000 Staf, Bos Facebook Zuckerberg Mengaku Salah
Kompas dunia | 10 November 2022, 12:49 WIBFaktanya, perusahaan memiliki 71.970 pekerja pada akhir 2021, dan kurang dari 59.000 pada akhir 2020.
Baca Juga: Menyusul Facebook dan Instagram, Pengguna Whatsapp Kini Juga Bisa Pakai Stiker Avatar
Brad Gerstner, CEO pemegang saham Meta Altimeter Capital, menulis surat terbuka kepada Zuckerberg bulan lalu mendesaknya untuk mengencangkan ikat pinggang Meta.
"Meta telah hanyut ke tanah kelebihan - terlalu banyak orang, terlalu banyak ide, terlalu sedikit urgensi," tulis Gerstner.
"Kurangnya fokus dan keligatan ini dikacaukan oleh pertumbuhan yang tampak mudah tetapi justru mematikan saat pertumbuhan melambat dan teknologi berubah." kata Gerstner.
Gerstner mendesak Zuckerberg untuk merampingkan biaya dan memfokuskan perusahaan dalam sebuah surat terbuka yang diposting di Medium.
Sarannya termasuk memotong 20 persen staf, yang hanya akan mengembalikan Meta ke tingkat staf tahun 2021, mendukung poin Gerstner bahwa Meta menggelembung lebih besar dari yang seharusnya.
PHK Meta hari Rabu walau bersejarah bagi perusahaan, belum seujung kuku dalam rekor PHK di industri teknologi.
Hewlett Packard mem PHK sekitar 2/3 tenaga kerjanya antara 2010 dan 2021, dari 324.600 karyawan menjadi 111.000 per 31 Oktober 2021 untuk HP Inc. dan HP Enterprises, yang telah menjadi satu perusahaan pada 2010.
Baca Juga: Laporan Internal: Facebook dan Instagram Langgar Hak Warga Palestina, Tagar Al Aqsa Disembunyikan
Dan puncaknya pada tahun 1986, IBM memiliki sekitar 400.000 karyawan di seluruh dunia. Pada akhir tahun lalu, IBM hanya punya sekitar 282.000 pekerja penuh waktu.
Belum jelas apakah Meta, dan ekonomi media sosial, berada pada lintasan yang sama.
Satu dekade yang lalu, Facebook berhasil mengubah bisnisnya dari berbasis situs web di komputer desktop, ke aplikasi, lalu sederet aplikasi, di ponsel cerdas.
Meskipun ada kemungkinan akan dapat beralih lagi ke platform komunikasi baru di metaverse, dunia dan perusahaan telah sangat berubah.
"Meta punya tiga masalah besar untuk diatasi: Meta tidak lagi menjadi pelopor inovatif; cengkeramannya pada dominasi pasar berkurang; dan janji metaverse, inti dari visi Zuckerberg untuk masa depan perusahaannya, amblas akibat kombinasi apatisme konsumen, skeptisisme bisnis, dan realitas ekonomi dunia yang tenggelam," tulis Gerstner.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press