Janji Qatar untuk Piala Dunia dengan Karbon Netral Dikritik Ahli Negara lain
Kompas dunia | 8 November 2022, 05:04 WIBSelain itu, pengoperasian hotel dan akomodasi lainnya selama lima minggu, termasuk kapal pesiar yang disewa Qatar sebagai hotel terapung, akan berkontribusi 20 persen dari total emisi.
Namun dalam laporannya, Carbon Market Watch mengatakan angka-angka itu belum mencakup keseluruhan total emisi. Dikatakan, Qatar sangat meremehkan emisi dari pembangunan tujuh stadion dengan membagi emisi dari semua beton dan baja dengan umur fasilitas dalam beberapa tahun, bukan menjumlahkannya secara keseluruhan.
“Ini bermasalah,” kata Carbon Market Watch. Ia menggambarkan, wilayah Qatar yang ukurannya lebih kecil dari negara bagian Connecticut di Amerika Serikat, akan mendirikan tujuh stadion besar sekaliber Piala Dunia.
Baca Juga: Jadwal Babak 16 Besar Liga Champions 2022-2023, Digelar usai Piala Dunia dengan Sistem Dua Leg
Namun demikian, Qatar membela diri akan perhitungan jejak karbon ini. Mereka mengatakan telah bekerja keras untuk menghindari terciptanya stadion yang menganggur setelah pagelaran Piala Dunia selesai. Mereka mengatakan telah mengembangkan rencana untuk setiap stadion, setelah pertandingan selesai.
"Tidak ada negara lain yang terlibat begitu dalam dengan warganya untuk memastikan warisan berkelanjutan yang tertinggal setelah Piala Dunia FIFA," kata juru bicara Komite Tertinggi Qatar untuk Delivery and Legacy.
Selain itu, Qatar diketahui masih kekurangan kamar hotel untuk menampung ribuan penggemar sepak bola. Banyak dari penggemar sepak bola yang tidak kebagian kamar hotel di Qatar, harus mendapat penginapan di Dubai, yang berjarak 45 menit penerbangan dengan pesawat dari Qatar.
Qatar kemudian tidak menanggapi permintaan komentar tentang apakah mereka akan menghitung penerbangan tersebut dalam total polusi yang mereka hitung. Mereka mengatakan setiap perbedaan pendapat akan dijelaskan setelah Piala Dunia berlangsung.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press