Tetua Dunia Kirim Pesan ke Zelensky: Perang Rusia-Ukraina Tak Bisa Dimenangkan, Akhiri dengan Dialog
Krisis rusia ukraina | 5 November 2022, 16:05 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Para mantan pemimpin dunia menegaskan bahwa perang Rusia-Ukraina hanya bisa diselesaikan melalui dialog dan diplomasi. Kemenangan total di medan tempur dianggap tidak mungkin diraih kedua belah pihak.
Hal tersebut disampaikan The Elders, kelompok pensiunan pemimpin dunia yang dulu didirikan Nelsona Mandela, Jumat (4/11/2022). The Elders telah menyampaikan pesan ini kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Representatif The Elders sendiri mengunjungi Kiev pada musim panas lalu, meminta kepada Zelenskyy untuk mempertimbangkan jalan lain keluar dari pertempuran berdarah.
"Kita harus mendorong lebih banyak pemikiran tentang bagaimana (perang) itu akan berakhir untuk mendapatkan gagasan bahwa ini perlu berakhir, berlawanan dengan peningkatan persenjataan militer kedua pihak dan kehancuran yang dialami penduduk Ukraina," kata mantan presiden Irlandia, Mary Robinson kepada Associated Press.
Baca Juga: Putin Izinkan Mantan Napi Eks Pembunuh dan Pengedar Narkoba Wajib Militer untuk Perang di Ukraina
The Elders sendiri telah mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai pelanggaran jelas terhadap Piagam PBB dan aksi sembrono yang mendestabilisasi keamanan dunia. Pada September 2022, kelompok ini juga mengutuk aneksasi Rusia terhadap empat daerah provinsial Ukraina.
Sementara itu, Zeid Ra'ad Al-Hussein, mantan komisioner hak asasi manusia PBB, bersepakat bahwa dialog dan diplomasi adalah satu-satunya cara mengakhiri konflik. Namun, ia menegaskan bahwa itu tidak berarti Kiev mesti menyerahkan kedaulatannya.
Zeid menyebut penyelesaian konflik bisa melibatkan konsesi "dari arah lain" untuk Rusia, merujuk ekspansi NATO ke Eropa Timur. Vladimir Putin sendiri memakai ekspansi NATO sebagai salah satu dalih invasi ke Ukraina.
Di lain pihak, mantan presiden Meksiko, Ernesto Zedillo menyebut perang Rusia-Ukraina juga melibatkan "perang ekonomi" yang diwarnai sanksi-sanksi Barat dan manuver ekspor minyak Moskow.
Zedillo juga menuduh Rusia melakukan tindak pidana sebagaimana tuduhan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), yakni genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Bisnis Jerman di China Terganggu Perang Rusia-Ukraina, Kanselir Scholz Desak Xi Jinping Lakukan Ini
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press