Menlu Retno Marsudi Ungkap Presidensi Indonesia di G20 Menjadi yang Paling Sulit, Ini Sebabnya
Kompas dunia | 4 November 2022, 15:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi mengungkapkan Presidensi Indonesia di G20 menjadi yang paling sulit.
Menurut Menlu Retno hal tersebut disebabkan kondisi geopolitik yang terjadi di dunia.
Pasalnya, sebelumnya saat mengambilalih presidensi dari Italia tantangan terbesarnya adalah pandemi.
Oleh sebab itu, Menlu Retno mengatakan tema presidensi Indonesia adalah recover together, atau pulih bersama.
Baca Juga: Indonesia Dipuji Selenggarakan Forum Keagamaan G20 Pertama, Diharap Jadi Jembatan Timur dan Barat
“Bukan hanya pandemi, kita juga dapat melakukan pemilihan ekonomi secara bersama, inklusif. Pada saat itu, tema kita recover,” katanya dalam wawancara eksklusif dengan jurnalis Kompas TV, Dipo Nurbahagia, Jumat (4/11/2022).
“Di sini ada kata together karena Presidensi Indonesia ingin membawa juga suara negara berkembang. Kalo ada pemulihan ekonomi, sebuah pemulihan inklusif,” tambah Menlu Retno.
Namun, pada Februari lalu situasi menjadi sangat berubah karena perang terjadi di Ukraina, dan dampaknya sangat luar biasa.
“Walaupun G20 ini adalah forum membahas masalah keuangan ekonomi pembangunan, kita tak bisa menyekat tidak ada pembahasan geopoliik di dalam G20,” tuturnya.
Ia pun menegaskan tak bisa dihindari, ketika semua diskusi mengenai G20 sepanjang 1 tahun ini semuanya nuansa geopolitik.
Baca Juga: Menlu AS dan China Berbicara Langsung, Siapkan Kemungkinan Pertemuan Biden dan Xi Jinping di KTT G20
Oleh sebab itu, Menlu Retno menegaskan karena semua kondisi itu Presidensi G20 Indonesia menjadi yang paling sulit.
“Masalah geopolitik dan lain-lain, saya dapat sampaikan ini keketuaan yang paling sulit yang pernah dijalankan oleh sebuah presidensi,” katanya.
Namun, ia menegaskan di tengah semua itu lebih baik di ambil manfaatnya saja.
“Bridge builder, trust dunia, kita akan coba spirit dunia dan kerja sama terus kita inject di dalam G20,” tutur Retno Marsudi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV