Netanyahu Kembali Jadi PM Israel usai Menangi Pemilu, Lapid Janjikan Transisi Kekuasaan yang Teratur
Kompas dunia | 4 November 2022, 10:43 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Benjamin Netanyahu kembali menjadi perdana menteri (PM) Israel seusai memenangi pemilihan umum (pemilu). PM Israel Yair Lapid pun memberikan selamat kepadanya.
Ia mendoakan keberhasilan Netanyahu, dan berjanji memastikan transisi kekuasaan yang teratur.
Berdasarkan hasil pemilu, Kamis (3/11/2022), Partai Netanyahu, Likud, dan sekutu relijius serta sayap kanannya, merebut 64 dari 120 kursi di parlemen.
Baca Juga: Netanyahu Diprediksi Menang, AS Ingin Israel Lebih Toleran dan Menghormati Hak Minoritas
Ini menandai kembalinya Netanyahu, yang sempat digulingkan oleh lawannya 14 bulan lalu.
Hasil ini juga mengakhiri periode kebuntuan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dimulai pada 2019.
Ketika itu, Netanyahu didakwa atas penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.
Namun, ia membantah semua tuduhan tersebut.
Meski begitu, Netanyahu akan tetap diadili, dengan sidang berikutnya dijadwalkan pada Senin (7/11/2022) depan.
Netanyahu pun mengatakan kepada pendukung Likud, bahwa ia akan membentuk pemerintahan yang memperhatikan seluruh rakyat Israel tanpa terkecuali.
“Karena semua negara ini adalah milik kami,” ujar Netanyahu dikutip dari BBC.
“Kami akan mengembalikan keamanan, memotong biaya hidup, memperluas lingkaran perdamaian lebih jauh. Kami akan memulihkan Israel sebagai kekuatan yang meningkat di antara bangsa-bangsa,” tambahnya.
Baca Juga: Rusia Serang Fasilitas Listrik Ukraina, Zelenskyy Menyebutnya 'Terorisme Energi'
Media Israel mengatakan hasil akhir membuat Likud mendapatkan 32 kursi.
Partai tengah pimpinan Lapid, Yesh Atid, mendapatkan 24 kursi, sedangkan partai kanan jauh ultra-nasionalis relijus, aliansi Zionisme Relijius, mendapatkan 14 kursi.
Sedangkan partai tengah kanan, Partai Persatuan Nasional yang dipimpin Menteri Pertahanan Benny Gantz, mendapat 12 kursi.
Netanyahu tak mengungkapkan rekan koalisi potensial dalam pidatonya, namun diperkirakan akan memasukkan partai Relijius Zionisme.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC