Transparan Usut Tragedi Itaewon, Polisi Rilis Transkrip Panggilan Darurat dan Gerebek Kantor Polisi
Kompas dunia | 2 November 2022, 21:39 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Kepolisian Nasional Korea Selatan menggerebek kantor kepolisian metropolitan Seoul dan distrik Yongsan sebagai bagian dari penyelidikan terhadap tragedi di kawasan Itaewon yang menewaskan 156 orang. Tim investigasi dari kepolisian pusat menggerebekk kantor-kantor polisi itu pada Rabu (2/11/2022).
Kepolisian menyelidiki apakah tindakan inkompeten dua departemen kepolisian itu berkontribusi terhadap tragedi sentakan gelombang massa pada akhir pekan lalu.
Otoritas kepolisian telah mengakui bahwa polisi Seoul gagal bertindak mengantisipasi tragedi kendati telah menerima 11 panggilan darurat beberapa jam sebelum kejadian. Tiadanya tindakan membuat tragedi di gang sempit Itaewon tak terhindarkan.
Baca Juga: Singgung Itaewon, Kapolri Direkomendasi Cegah Pelanggaran HAM Serupa Tragedi Kemanusiaan Kanjuruhan
Melansir Associated Press, tim investigasi khusus menyita dokumen-dokumen dan materi lain dari Kepolisian Metropolitan Seoul dan Kantor Polisi Distrik Yongsan. Tim juga menggerebek kantor-kantor lain seperti kantor departemen pemadam kenbakaran.
Usai tragedi di Itaewon, pemerintah Korea Selatan dan polisi disorot tajam karena peristiwa tersebut diyakini bisa dicegah. Kebijakan kontrol kerumunan oleh otoritas dipertanyakan ketika sekitar 100.000 orang diperkirakan memadati Itaewon untuk perayaan Halloween.
Pada Selasa (1/11) kemarin, Kepala Polisi Korea Selatan Yoon Hee-keun mengakui bahwa pemeriksaan awal menunjukkan polisi gagal memenuhi pangilan darurat tentang potensi musibah di Itaewon.
Yoon mengaku pihaknya telah menggelar penyelidikan internal terhadap polisi yang menangani panggilan darurat dan hal lain, termasuk aparat yang bertanggung jawab di lokasi kejadian.
Sebagai wujud transparansi, kepolisian Korea Selatan pun merilis 11 transkrip pangilan darurat ke saluran darurat 112 oleh pejalan kaki di Itaewon pada Sabtu (29/10) lalu. Panggilan pertama masuk sekitar pukul 18.30 atau empat jam sebelum peristiwa.
Penelepon pertama itu berkata ke polisi bahwa di gang sempit tempat tragedi sudah terlalu banyak orang bersesakan dari dua arah. Ia memohon polisi datang ke lokasi karena situasi sudah "terlalu menakutkan."
"Orang-orang tidak bisa ke bawah, tetapi (orang-orang) juga mendesak ke atas dan saya pikir mereka dapat bertumbuk hingga mati," kata penelepon tersebut dalam transkrip.
Baca Juga: Lokasi Itaewon: Gang Selebar 4 Meter Disesaki Puluhan Ribu Orang, Gelimpangan Massa
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press