Korban Tewas Jembatan Ambruk di India Bertambah Jadi 81 Orang, Ternyata Baru Sepekan Dibuka Kembali
Kompas dunia | 31 Oktober 2022, 09:44 WIBGUJARAT, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas jembatan ambruk di India telah bertambah menjadi 81 orang.
Sebuah jembatan gantung ambruk di Gujarat, India, Minggu (31/10/2022), yang menyebabkan puluhan orang tercebur ke sungai di bawahya.
Jembatan gantung tersebut ternyata baru dibuka sepekan, setelah sempat ditutup selama 6 bulan.
Jembatan bertinggi 230 meter tersebut, dibangun pada era kolonial di tahun 1800-an.
Baca Juga: Jembatan Gantung di India Ambruk, 40 Orang Meninggal Dunia
Salah satu media lokal melaporkan ada lebih dari 400 orang berada di atas jembatan tersebut saat jembatan itu ambruk.
Namun, Kementerian Dalam Negeri India Harsh Sanghavi mengungkapkan ada lebih dari 150 orang yang berada di atas jembatan tersebut.
“Kami menemukan 81 jasad dan proses ritual terakhir telah dimulai,” kata Atul Prajapati, petugas media di rumah sakit tempat korban diangkut dikutip dari The Independent.
Sebeumnya Menter Gujarat Brijesh Merja mengungkapkan bahwa 60 orang telah tewas dan 17 orang dirawat di rumah sakit.
Ia pun memperingatkan bahwa jumlah korban akan terus bertambah karena operasi penyelamatan masih dilakukan.
Mereka yang tewas dan cedera kebanyakan anak muda, perempuan dan orang tua.
“Banyak yang telah diselamatkan dari sungai dan beberapa masih hilang,” kata petugas senior di rumah sakit negara, Amit Jhala.
Baca Juga: Lula Da Silva Deklarasikan Kemenangan sebagai Presiden Brasil yang Baru
Jembatan yang dikenal sebagai Julto Pool itu berada di tengah kota Morbi, dan digambarkan sebagai atraksi utama turis.
Jembatan tersebut pun menarik banyak wisatawan yang merayakan liburan Diwali dan Chhath Puja.
Insiden ini membuat pemimpin partai oposisi India menuding pemerintah India elum melakukan kajian teknis dan daya dukung secara menyeluruh sebelum jembatan itu dibuka untuk umum.
Tim dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara India juga dikerahkan untuk membantu penyelamatan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Independent