> >

Cerita WNI Korban Perdagangan Orang: Sebrangi Sungai Mekong, Dipaksa Kerja, Disetrum hingga Dibunuh

Kompas dunia | 31 Oktober 2022, 07:36 WIB
Konsulat RI di Songkhla Thailand mewawancarai WNI korban perdagangan manusia. (Sumber: KJRI Songkhla)

"Sampai saya tiba di tempat yang sudah siapkan, mereka bawa saya ke kamar, di sana ada 6 orang lainnya," ujar Mr X.

"Saya sampai sekitar pukul 5 sore, habis itu saya disuruh istirahat, pukul 11.30 mulai kerja," imbuhnya.

Alih-alih bekerja sebagai desainer grafis, Mr X malah disuruh menjadi scammer investasi bodong dunia kripto.

Mr X dipaksa menulis promosi dengan mengaku sebagai penulis asal Nevada, Amerika Serikat. Targetnya yakni menggaet investor untuk ditipu. 

Dalam melakukan pekerjaan itu, Mr X mengatakan bahwa ia tak bekerja sendiri.

"Di dalam ada dua orang Indonesia, lainnya orang Laos dan Malaysia," katanya.

Bukan hanya ditipu, para pekerja di sana sampai disiksa ketika tak bisa memenuhi target kerja sebagai scammer

"Saya lihat dengan mata saya sendiri, ada yang disetrum, diinjak, disiksa sampai berlumur darah, ada yang kepalanya koyak, dipukul pakai cambuk kuda, dan itu disiksa, tak ada yang peduli, disiksa di depan umum. Jadi kita diintimidasi parah," ucapnya.

Penyiksaan itu dilakukan oleh team leader kepada pekerja yang tak memenuhi target.

Adapun pekerja juga tak diperbolehkan untuk keluar dari pekerjaan itu. Mr X mendengar dari orang di sana bahwa mereka sudah dibeli.

Apabila tak produktif bekerja, mereka bakal dibunuh, lalu organnya diambil untuk diperjualbelikan.

Baca Juga: Mahfud MD: Amerika Sebut RI Jadi Tujuan dan Transit Perdagangan Manusia

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU