Tak Hanya Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan, Ini 5 Insiden Massal Terburuk dalam 10 Tahun Terakhir
Kompas dunia | 30 Oktober 2022, 17:55 WIBBaca Juga: Halloween Maut di Itaewon: Jumlah Korban Bertambah Jadi 153 Tewas, Termasuk 22 WNA
3. Tragedi Kanjuruhan, Indonesia 2022
Ketegangan terjadi saat puluhan ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola antara klub Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 malam.
Kericuhan di dalam Stadion Kanjuruhan yang disertai tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian, menyebabkan kepanikan massa yang kemudian berdesakan menuju pintu keluar stadion.
Ratusan nyawa melayang akibat sesak napas dan terinjak-injak saat berdesakan di Stadion Kanjuruhan.
Data terakhir menyebutkan, setidaknya 135 orang tewas. Korban ke-135 meninggal dunia pada 23 Oktober 2022 setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Enam orang yang terdiri dari aparat kepolisian dan panitia penyelenggara acara telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan ini.
Pemerintah Indonesia pun berencana menghancurkan dan membangun ulang Stadion Kanjuruhan sesuai standar FIFA.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Kesaksian Lima Penyintas, Ada yang Terinjak-Injak dan Pasrah di Gate 13
4. Tragedi Datia, India 2013
Pada 13 Oktober 2013, ribuan massa berdesakan dalam festival keagamaan Navratri di dekat kuil distrik Datia, negara bagian Madhya Pradesh, India tengah.
Dilansir Kompas.com, tragedi tersebut menewaskan sedikitnya 115 orang. Sebagian besar terinjak-injak atau tenggelam, dan lebih dari 110 lainnya terluka.
Pada saat tragedi terjadi, sekitar 20.000 orang berada di jembatan Sungai Sindh. Menurut otoritas setempat, desas-desus tentang kemungkinan runtuhnya jembatan menyebabkan insiden massal ini.
Baca Juga: Sesuaikan Standar FIFA, Presiden Jokowi: Stadion Kanjuruhan di Malang akan Kami Runtuhkan
5. Tragedi Abidjan, Pantai Gading 2013
Ratusan orang berdesakan dalam pesta kembang api di stadion Felix Houphouet Boigny, distrik Plateu, kota Abidjan, Pantai Gading.
Setidaknya 61 orang meregang nyawa di negara yang berada di kawasan Afrika barat itu setelah pesta tahun baru 1 Januari 2013.
Dilansir BBC, ratusan orang berdesak-desakan sehingga menyebabkan anak-anak usia 15 tahun atau lebih muda, tewas karena terinjak-injak dan kehabisan napas.
Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara pun menjadikan insiden ini sebagai tragedi nasional.
Baca Juga: Selebgram Jovi Adhiguna Nyaris Datangi Pesta Halloween di Itaewon, Batal karena Sulit Cari Restoran
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/berbagai sumber