> >

Penjarahan di Kherson Meningkat, Pelakunya Disebut Tentara Rusia yang Kabur

Krisis rusia ukraina | 23 Oktober 2022, 08:41 WIB
Tentara Rusia di Kherson. Penjarahan di Kherson, kota Ukraina yang diduduki Rusia sejak awal invasi dilaporkan meningkat. (Sumber: AP Photo, File)

KHERSON, KOMPAS.TV - Penjarahan di Kherson, kota Ukraina yang diduduki Rusia sejak awal invasi dilaporkan meningkat.

Menurut militer Ukraina, pelaku dari penjarahan tersebut adalah tentara Rusia yang kabur karena serangan balik Ukraina.

Pejabat militer Ukraina mengungkapkan hal tersebut pada pernyataannya, Sabtu (22/10/2022).

“Jumlah kasus penjarahan dan aksi ilegal di Kherson semakin meningkat,” bunyi pernyataan Staf Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina dikutip dari CNN.

Baca Juga: Serbuan Ukraina di Depan Mata, Ini Risiko Parah Kremlin Bila Kherson Direbut

“Para penjajah mengambil mobil dari warga lokal dan mencoba meninggalkan kota menggunakan kapal feri penyeberangan di dekat jembatan Antonivskyi,” tambahnya.

Sebelumnya, pemerintahan Kherson yang didukung Rusia memberitahu warga sipil untuk mengevakuasi diri ke timur tepi Sungai Dnipro.

 

Serangan balasan Ukraina semakin dekat untuk merebut Kherson, meski Pemerintah Kiev menolak klaim bahwa akan menjadi bahaya bagi warganya.

Kiev menyebutnya sebagai sebuah histeria yang tak berdasar.

Militer Ukraina juga mengklaim tentara Rusia telah mundur dari Kherson.

Mereka telah meninggalkan dua pemukiman sekitar 100km, timur laut kota, yaitu Cherivne dan Chkalove.

Baca Juga: Genting, Otoritas Kherson Perintahkan Penduduk Evakuasi dari Kota, Serbuan Ukraina di Depan Mata

Militer Ukraina juga mengungkapkan pejabat dan personel media telah dievakuasi dari Beryslav, sebelah timur Kherson.

Serangan balasan Ukraina pada beberapa bulan terakhir dilaporkan telah membuat sejumlah wilayah yang diduduki Rusia berhasil direbut kembali.

Rusia sendiri telah menetapkan Kherson sebagai wilayah mereka, dan segala serangan akan ditanggapi dengan tindakan maksimal.

Rusia pun ditakutkan bakal menanggapinya dengan serangan nuklir.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU