Boris Johnson dan Rishi Sunak Bertemu, Bagi-bagi Kekuasaan untuk Gantikan Liz Truss?
Kompas dunia | 23 Oktober 2022, 05:47 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Dua kandidat unggulan pengganti Perdana Menteri Inggris Liz Truss, Boris Johnson dan Rishi Sunak dikabarkan telah melakukan pertemuan.
“Pertemuan rahasia” yang dilakukan dua tokoh penting Partai Konservatif Inggris tersebut dilaporkan terjadi, Sabtu (22/10/2022).
Dikutip dari Sky News, Johnson dan Sunak dilaporkan telah mencapai kesepakatan, meski tak diungkapkan secara pasti.
Diyakini kesepakatan tersebut mengenai pembagian kekuasaan atas keduanya.
Baca Juga: Boris Johnson Mendarat di Inggris, Akankah Rebut Kembali Pos Perdana Menteri?
Diperkirakan jika salah satu dari mereka menjadi Perdana Menteri Inggris, yang lainnya dikompensasi dengan posisi teratas di kabinet.
Meski telah mengungkapkan adanya dukungan terhadap mereka, namun keduanya belum secara resmi menyatakan diri ikut dalam pemilihan Perdana Menteri.
Sunak yang merupakan mantan Menteri Keuangan saat ini mengumpulkan dukungan 128 anggota parlemen.
Sedangkan Johnson, dalam kampanyenya mengklaim mendapat dukungan 100 anggota parlemen, dan berada di tempat kedua.
Namun dilansir dari BBC, Johnson saat ini hanya memiliki 53 pendukung, sedangkan Penny Mordaunt memiliki 23 dukungan.
Baca Juga: Publik Inggris Tidak Memilih Langsung Perdana Menteri, Inilah Cara Inggris Pilih Kepala Pemerintahan
Saat ini keberpihakan 203 dari 357 anggota parlemen Konservatif telah diketahui dan diverifikasi, namun meninggalkan banyak yang masih belum menyatakan keberpihakan mereka.
Para calon memiliki waktu hingga pukul 2 siang pada Senin (24/10) besok untuk menyatakan telah mendapat dukungan dari 100 anggota parlemen, yang memenuhi syarat guna tahap berikutnya.
Ini kemudian akan masuk ke pemungutan suara online dari keanggotaan partai Konservatif, dengan hasilnya diumumkan pada Jumat (28/10) pekan depan.
Tetapi jika anggota parlemen partai hanya mendukung satu kandidiat, Perdana Menteri Inggris baru akan diangkat pada Senin sore.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Sky News/BBC