> >

Genting, Otoritas Kherson Perintahkan Penduduk Evakuasi dari Kota, Serbuan Ukraina di Depan Mata

Krisis rusia ukraina | 23 Oktober 2022, 01:05 WIB
Pengungsi dari Kherson berkumpul di stasiun kereta api di Dzhankoi, Krimea, Jumat, 21 Oktober 2022. Pihak berwenang Rusia meminta penduduk Kherson mengungsi, memperingatkan kota itu mungkin berada di bawah serangan besar-besaran Ukraina. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV — Pihak berwenang pro-Rusia memerintahkan semua penduduk kota Kherson, Ukraina selatan, untuk segera pergi sebelum serangan Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (22/10/2022).

Dalam sebuah posting Telegram hari Sabtu sore, pemerintah regional pro-Kremlin meminta warga sipil untuk menggunakan penyeberangan perahu di atas Sungai Dnieper untuk bergerak lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia, mengutip situasi tegang di garis depan dan dugaan ancaman penembakan dan "teror" serangan oleh Kiev.

Kherson berada di tangan Rusia sejak hari-hari awal serangan pada bulan Februari.

Sementara itu di Ukraina Tengah dan Barat, ratusan ribu orang bangun pagi hari Sabtu dalam situasi pemadaman listrik dan ledakan tembakan secara berkala, ketika pertahanan udara Ukraina mencoba menembak jatuh pesawat tak berawak dan rudal yang masuk.

Rusia mengintensifkan serangan terhadap pembangkit listrik, sistem pasokan air dan infrastruktur utama lainnya di seluruh Ukraina dalam fase terbaru perang saat mendekati tanda delapan bulan.

Angkatan udara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu bahwa Rusia meluncurkan "serangan rudal besar-besaran" yang menargetkan "infrastruktur penting," beberapa jam setelah sirene serangan udara meraung di seluruh negeri.

Baca Juga: Menhan AS Telepon Menhan Rusia dan Ukraina, Apa yang Dibahas?

Pengungsi dari Kherson berkumpul di stasiun kereta api di Dzhankoi, Krimea, Jumat, 21 Oktober 2022. Pihak berwenang Rusia mendorong penduduk Kherson mengungsi, memperingatkan kota itu mungkin berada di bawah serangan besar-besaran Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Dikatakan bahwa Ukraina berhasil menjatuhkan 18 dari 33 rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan laut.

"Beberapa roket" yang menargetkan ibu kota Kiev ditembak jatuh hari Sabtu pagi, kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di layanan pesan Telegram.

Laporan serupa dibuat oleh gubernur enam provinsi barat dan tengah, serta wilayah Odesa selatan di Laut Hitam.

Kantor kepresidenan mengatakan dalam pernyataan paginya, lima drone bermuatan bahan peledak jatuh di wilayah Cherkasy tengah di tenggara Kyiv.

Kota barat Khmelnytskyi, yang melintasi sungai Bug dan merupakan rumah bagi sekitar 275.000 orang sebelum perang, kini tanpa suplai listrik, tak lama setelah media lokal melaporkan beberapa ledakan keras.

Dewan kota mendesak penduduk setempat untuk menyimpan air, "kalau-kalau air juga habis dalam waktu satu jam," dalam sebuah posting media sosial pada hari Sabtu.

Wali Kota Lutsk, sebuah kota berpenduduk 215.000 di ujung barat Ukraina, membuat seruan serupa di Telegram pada hari Sabtu.

Baca Juga: Tentara Sukarelawan Rusia Kesal ke Putin, Sebut Dibuang seperti Anjing dan Ditelantarkan di Ukraina

Ilustrasi. Pasukan Ukraina mengendarai kendaraan lapis baja di Oblast Donetsk, 20 Oktober 2022. (Sumber: LIBKOS via AP)

Listrik di Lutsk sebagian padam setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi setempat, katanya.

Pusat kota Uman, pusat ziarah utama bagi orang-orang Yahudi Hasidi yang memiliki sekitar 100.000 penduduk sebelum perang, juga tenggelam dalam kegelapan setelah sebuah roket menghantam pembangkit listrik terdekat, kata otoritas regional di Telegram.

Di ibu kota Kiev dan empat wilayah sekitarnya, termasuk Cherkasy, pemadaman bergilir mulai berlaku mulai Sabtu pagi menanggapi berkurangnya pasokan listrik.

Perusahaan energi negara Ukrenergo terus mendesak semua warga Ukraina untuk menghemat energi.

Awal pekan ini, Presiden Volodymyr Zelenskyy meminta konsumen untuk membatasi penggunaan listrik mereka antara pukul 7 pagi dan 11 pagi setiap hari, dan menghindari penggunaan peralatan yang menghabiskan energi seperti pemanas listrik.

Selama dua minggu terakhir, Moskow meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur sipil utama di seluruh Ukraina.

Sekitar 40 persen dari sistem tenaga listrik negara itu telah rusak parah, kata para pejabat. Zelenskyy mengatakan awal pekan ini bahwa 30 persen pembangkit listrik Ukraina telah hancur sejak 10 Oktober.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU