> >

Unik! Partai Politik Denmark Ini Ternyata Dipimpin oleh Kecerdasan Buatan

Kompas dunia | 22 Oktober 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan. Sebuah partai politik di Denmark dipimpin oleh Kecerdasan Buatan. (Sumber: Pixabay Via Oddity Central)

KOPENHAGEN, KOMPAS.TV - Dunia politik di Denmark mengalami kejutan dengan munculnya partai politik yang unik.

Partai Sintetis, memiliki keunikan tersendiri karena memiliki pemimpin partai yang merupakan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan yang dinamakan Pemimpin Lars.

Dari semua partai politik yang mengincar kursi di parlemen Denmark tahun ini, Partai Sintetis menjadi yang paling menarik sejauh ini.

Partai Sintetis didirikan pada Mei oleh seniman kolektif Computer Lars dan organisasi seni serta teknologi nirlaba MindFuter Foundation.

Baca Juga: Indonesia Bikin Gebrakan, Siap Fasilitasi Pertemuan Putin dan Biden

Dikutip dari Oddity Central, Jumat (21/10/2022), partai politik baru ini didedikasikan agar kecerdasan buatan mengikuti kebijakan semua partai kecil Denmark sejak 1970-an yang tak pernah memperoleh kursi di parlemen.

Selain mempromosikan kehadiran kecerdasan buatan dalam politik, Partai Sintetis juga bertujuan menjadi alternatif bagi 20 persen penduduk Denmark yang tak pernah memilih dalam pemilu.

“Kami mewakili data dari semua partai pinggiran, jadi semua partai yang mencoba untuk terpilih menjadi anggota parlemen, tetapi tak memiliki kursi,” kata pencipta partai, Asker Staunaes.

“Jadi, ini seperti seseorang yang telah membentuk visi politik mereka sendiri yang ingin diwujudkan, tetapi mereka biasanya tak memiliki uang atau sumber daya untuk melakukannya,” lanjut Staunaes.

Beberapa kebijakan yang telah diusulkan Partai Sintetis sejauh ini termasuk menetapkan pendapatan dasar universal 100.000 krone Denmark atau setara Rp206 juta per bulan.

Selain itu juga penciptaan sektor internet dan teknologi informasi milik bersama di pemerintahan yang setara dengan institusi publik lainnya.

Meski begitu, Staunaes menegaskan, karena kecerdasan buatan yang melakukan penilaian, banyak kebijakan bisa menjadi bertentangan.

“Saat Anda mensintesis, ini tentang memperkuat kecenderuangan dan ekspresi tertentu dalam kumpulan besar pendapat,” tuturnya.

“Dan jika itu bertentangan dengan dirinya sendiri, mungkin mereka bisa melakukannya dengan cara yang menarik dan memperluas imajinasi kita tentang apa yang mungkin terjadi,” sambungnya.

Baca Juga: Babak Baru Skandal Grandmaster Catur Dunia, Niemann Gugat Balik Carlsen Rp1,5 Triliun

Sementara itu, pemimpin Partai Sintetis, Pemimpin Lars merupakan bot pesan dengan kecerdasan buatan, yang bisa berbicara melalui aplikasi obrolan Discord.

Meski bot pesan itu mengerti bahasa Inggris, namun hanya akan membalas dengan bahasa Denmark.

Namanya tak akan ada dalam surat suara, karena undang-undang belum mengizinkannya.

Tetapi, akan ada perwakilan manusia yang akan bertindak sebagai media bagi parpol yang dipimpin oleh kecerdasan buatan itu.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Oddity Central


TERBARU