Pidato Liz Truss, PM Inggris yang Mundur usai 44 Hari Menjabat, Cetak Rekor Masa Jabatan Terpendek
Kompas dunia | 20 Oktober 2022, 21:17 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (20/10/2022).
Pengunduran diri itu menyusul periode kekacauan politik atas anggaran Truss yang banyak mendapat kritik, ditambah pengunduran diri tokoh kabinet senior dan pemungutan suara yang kacau di House of Commons atau majelis rendah Inggris.
Seperti dilaporkan Associated Press, dalam sebuah pernyataan di luar gedung 10 Downing Street, Truss mengatakan "Saya tidak dapat mewujudkan mandat yang membuat saya dipilih menjadi perdana menteri."
Dia menegaskan pemilihan kepemimpinan akan berlangsung, yang akan "selesai dalam minggu depan", dan dia akan tetap sebagai Perdana Menteri "sampai penggantinya dipilih".
"Ini akan memastikan kita tetap berada di jalur untuk mewujudkan rencana fiskal dan menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional negara kita," kata Truss.
Pengunduran diri Truss pada Kamis atau 44 hari sejak menjabat, menjadikannya sebagai Perdana Menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Inggris.
Baca Juga: Inggris Didera Krisis, Perdana Menteri Liz Truss Mengundurkan Diri, Hanya Menjabat selama 44 Hari
Pemerintahan Truss diwarnai lonjakan hebat inflasi, menembus 10 persen ke level tertinggi dalam 40 tahun pada bulan September karena melonjaknya harga makanan yang akhirnya menekan anggaran rumah tangga, seperti disebutkan dalam laporan Associated Press, Rabu (19/10/2022).
Indeks harga konsumen naik 10,1 persen bulan lalu yang hasilnya terlihat bulan ini, dibandingkan dengan 9,9 persen bulan sebelumnya, menurut Kantor Statistik Nasional Inggris atau Office for National Statistics (ONS) pada Rabu lalu.
Data baru menunjukkan inflasi kembali ke puncak Juli dan sekali lagi mencapai level tertinggi sejak awal 1982.
Meroketnya inflasi didorong oleh lonjakan harga pangan yang naik 14,5 persen dari tahun sebelumnya. Angka itu adalah lompatan terbesar sejak 1980, kata ONS.
Mata uang pound tergelincir di bawah USD1,13 per 1 pound. Harga makanan dan minuman non-alkohol dilaporkan menjadi pendorong inflasi terbesar pada September.
Baca Juga: Makin Parah, Jutaan Warga Inggris Kurangi Frekuensi Makan Tiap Hari akibat Krisis Ekonomi dan Energi
Ini adalah pernyataan lengkap Liz Truss ketika dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris Raya di depan kantornya, Downing Street 10, Kamis (20/10/2022).
“Saya menjabat pada saat ketidakstabilan ekonomi dan internasional yang hebat. Keluarga-keluarga dan dunia usaha khawatir tentang bagaimana membayar tagihan mereka. Perang ilegal Putin di Ukraina mengancam keamanan seluruh benua kita dan negara kita telah ditahan terlalu lama oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Saya dipilih oleh Partai Konservatif dengan mandat untuk mengubah ini. Kami memenuhi tagihan energi dan memotong asuransi nasional, dan kami menetapkan visi untuk pajak yang rendah dan ekonomi pertumbuhan tinggi yang akan memanfaatkan kebebasan Brexit.
Saya mengakui, bagaimanapun, mengingat situasinya, saya tidak dapat mewujudkan mandat yang membuat saya dipilih menjadi perdana menteri.
Oleh karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahukan kepadanya bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif.
Pagi ini, saya bertemu dengan ketua Komite 1922, Sir Graham Brady, kami sepakat akan ada pemilihan kepemimpinan yang akan diselesaikan minggu depan.
Ini akan memastikan kita tetap berada di jalur untuk mewujudkan rencana fiskal kita dan menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional negara kita.
Saya akan tetap sebagai Perdana Menteri sampai penggantinya dipilih. Terima Kasih."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press