Negara Anggota OPEC Ramai-Ramai Bela Arab Saudi yang Ditekan AS karena Pangkas Produksi Minyak
Krisis rusia ukraina | 17 Oktober 2022, 19:18 WIBKepala Eksekutif Kuwait Petroleum Corporation Nawaf Saud al-Sabah juga menyambut baik keputusan OPEC+, mengatakan Kuwait ingin mempertahankan pasar minyak yang seimbang, seperti dilansir kantor berita negara Kuwait, Kuna.
Oman dan Bahrain dalam pernyataan terpisah menyatakan OPEC menyetujui pemangkasan produksi dengan suara bulat.
Menteri Energi Aljazair Mohamed Arkab, sementara itu, menyebut keputusan itu "bersejarah" dan mengatakan dia dan Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais menyatakan keyakinan penuhnya, seperti dilaporkan Ennahar TV Aljazair.
Ghais kemudian mengatakan dalam konferensi pers bahwa OPEC menargetkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan daripada penetapan harga tertentu.
Dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Straits Times, Senin, Arkab mengatakan keputusan OPEC+ adalah "respons murni teknis berdasarkan pertimbangan ekonomi murni", menambahkan keputusan itu diambil dengan suara bulat.
Persediaan minyak di negara-negara ekonomi utama saat ini lebih rendah daripada ketika OPEC memangkas produksi di masa lalu.
Beberapa analis mengatakan volatilitas baru-baru ini di pasar minyak mentah dapat diatasi dengan pemotongan yang akan membantu menarik investor ke pasar yang saat ini berkinerja buruk.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, Kamis (13/10/2022), mengatakan "lebih dari satu" anggota OPEC merasa dipaksa oleh Arab Saudi untuk memilih, menambahkan pemotongan itu juga akan meningkatkan pendapatan Rusia dan menumpulkan efektivitas sanksi yang dijatuhkan atas serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai Februari lalu.
Raja Salman mengatakan dalam sebuah pidato di Dewan Syura penasehat kerajaan bahwa negara itu adalah mediator perdamaian, serta menyoroti inisiatif putra mahkota dalam pertukaran tawanan perang dari Rusia bulan lalu, kantor berita nasional Arab Saudi, SPA, melaporkan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times