> >

Yunani Tuduh Turki Telanjangi dan Paksa Migran Lintasi Perbatasan, Disebut Menghina Peradaban

Kompas dunia | 16 Oktober 2022, 16:12 WIB
Ilustrasi. Dua petugas perbatasan Yunani berpatroli di pagar perbatasan Yunani-Turki pada Mei 2021. Pada Sabtu (15/10/2022), otoritas Yunani menuduh Turki memaksa 92 migran melintasi perbatasan ke negaranya dan menelanjangi mereka lebih dulu sebelum menyuruh mereka pergi. (Sumber: Giannis Papanikos/Associated Press)

ATHENA, KOMPAS.TV - Otoritas Yunani menuduh Turki memaksa 92 migran melintasi perbatasan ke negaranya dan menelanjangi mereka lebih dulu sebelum menyuruh mereka pergi.

Pemerintah Yunani pada Sabtu (15/10/2022) menyebut perilaku otoritas Turki sudah "melampaui batas."

Kejadian ini diketahui usai kepolisian Yunani menemukan migran dalam kondisi telanjang memasuki wilayahnya, Jumat (14/10). Polisi Yunani menyebut sebagian migran itu menunjukkan "cedera fisik."

Sebanyak 92 migran itu dilaporkan masuk ke Yunani dengan cara melintasi Sungai Evros yang membelah perbatasan Turki-Yunani menggunakan perahu plastik.

Para migran itu bilang ke polisi dan petugas dari Frontex, dinas perbatasan Uni Eropa, bahwa mereka dipaksa otoritas Turki menumpang tiga perahu yang membawa mereka ke perbatasan Yunani.

Baca Juga: Sesama Anggota NATO Bertikai: Jet Turki Terbang di Ruang Udara Internasional, Dibidik Rudal Yunani

Para migran itu dilaporkan bersaksi bahwa mereka ditelanjangi lebih dulu sebelum dinaikkan ke perahu.

"Perilaku provokatif Turki telah melampaui segala batas," demikian pernyataan Kementerian Migrasi dan Suaka Yunani, Sabtu (15/10), dikutip Associated Press.

Kepolisian Yunani mengaku telah membagikan pakaian dan makanan kepada para migran yang diduga ditelanjangi Turki.

Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi membagikan foto dari para migran yang diduga ditelanjangi Turki melalui akun Twitter-nya dan mengecam Ankara.

"Kelakuan Turki terhadap 92 migran yang kami selamatkan di perbatasan adalah penghinaan terhadap peradaban. Kami meminta Ankara untuk menginvestigasi insiden ini dan melindungi perbatasannya dengan Uni Eropa," cuit Mitarachi.

Yunani sendiri berulang kali menuduh Turki "mendorong" para migran ke barat untuk menekan Uni Eropa.

Sebaliknya, Ankara berulang kali menuduh Athena menghalau migran yang melintas via jalur darat dan laut menuju Turki.

Migran yang pergi ke Yunani umumnya berasal dari Afghanistan, Suriah, serta sejumlah negara lain seperti Pakistan.

Baca Juga: Konsulat RI di Tawau Malaysia Pulangkan 135 Pekerja Migran Bermasalah ke Indonesia

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU