Rudal Rusia dan Drone buatan Iran Terus Hujani Ukraina, 40 Kota Termasuk Kiev Dihajar Sejak Senin
Krisis rusia ukraina | 13 Oktober 2022, 18:16 WIBSetelah itu, Ukraina dihujani rudal setidaknya empat kali selama serangan besar-besaran sejak Senin, yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 di seluruh negeri.
Para pemimpin Barat minggu ini berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara dan senjata yang menurut Kiev sangat penting untuk mengalahkan pasukan invasi Rusia.
Inggris mengatakan pada hari Kamis, mereka akan menyediakan rudal anti-pesawat NASAM canggih yang rencananya akan dikirim Pentagon ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Baca Juga: Ngeri 'Hujan' Rudal Rusia, Ukraina Buru-buru Desak Sekutu Mereka dan Zelenskyy Sampai Minta Hal Ini
Inggris juga mengirim ratusan drone udara tambahan untuk pengumpulan informasi dan dukungan logistik, ditambah 18 senjata artileri howitzer.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan "senjata-senjata ini akan membantu Ukraina mempertahankan langitnya dari serangan dan memperkuat keseluruhan pertahanan rudal mereka bersama NASAMS AS."
Sistem, yang telah lama diinginkan Kiev, akan memberikan pertahanan jarak menengah hingga panjang terhadap serangan rudal.
Tawaran itu datang ketika para menteri pertahanan NATO bertemu di Brussels, yang bertujuan membantu meningkatkan pertahanan udara Ukraina setelah serangan Rusia yang meluas sejak hari Senin.
Militer Ukraina mengatakan minggu ini bahwa pertahanan udaranya saat ini telah menembak jatuh lusinan rudal Rusia yang masuk dan drone Shahed-136, yang disebut drone kamikaze yang telah memainkan peran yang semakin mematikan dalam perang.
Komando angkatan udara Ukraina hari Kamid mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh enam pesawat tak berawak Iran di atas wilayah Odesa dan Mykolaiv pada malam terakhir.
Pejabat Ukraina mengatakan instruktur Iran yang berbasis di wilayah pendudukan Ukraina telah melatih orang Rusia tentang cara mengoperasikan drone.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press