> >

Biden Evaluasi Ulang Hubungan dengan Arab Saudi, Ngambek OPEC Plus Tidak Turuti Permintaan AS

Kompas dunia | 12 Oktober 2022, 05:55 WIB

Kantor OPEC. Biden kecewa dengan keputusan OPEC+, kata Jubir John Kirby, dan "bersedia bekerja dengan Kongres untuk memikirkan bentuk hubungan dengan Arab Saudi ke depan. (Sumber: AP Photo/Lisa Leutner, File)

Sebelumnya seperti dilaporkan Bloomberg, Senin (10/10/2022), Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen menilai keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak plus mitra, OPEC+, yang akan memangkas produksi minyak, sebagai tindakan tidak pantas.

OPEC+ akan memangkas produksi minyak hingga 2 juta barrel per hari (bph), yang setara dengan 2 persen pasokan global. Yellen menyebut hal itu akan memperparah resesi ekonomi global. 

Yellen mengatakan tindakan OPEC+ akan menimbulkan pengetatan pasokan minyak mentah dan potensi harga energi yang lebih tinggi. 

“Keputusan OPEC+ tidak membantu dan tidak bijaksana,” kata Yellen.

Sementara itu, pemerintah Rusia mengapresiasi keputusan OPEC+ tersebut. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memuji negara-negara berpengaruh di internal OPEC yang telah melakukan kerja seimbang, bijaksana, dan terencana. 

“Ini setidaknya menyeimbangkan kekacauan yang disebabkan oleh Amerika,” ujar Peskov, Minggu (9/10/2022), dikutip dari Associated Press.

Peskov mengungkapkan AS mulai kehilangan ketenangannya atas keputusan OPEC. Terlihat dari upaya Washington berusaha memompa cadangan minyaknya ke pasar global. 

“Mereka mencoba memanipulasi dengan cadangan minyak mereka dengan melemparkan volume tambahan ke pasar. Permainan semacam itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik,” tutur Peskov.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times/Bloomberg/Associated Press


TERBARU