Balita Korban Pembantaian Thailand Dikremasi Kenakan Baju Sesuai Cita-Cita Jika Dewasa
Kompas dunia | 11 Oktober 2022, 17:56 WIBUTHAI SAPAN, KOMPAS.TV — Pemandangan menyayat hati kembali terlihat di Uthai Sapan, Selasa (11/10/2022). Jenazah 24 balita terbaring di peti mati berpakaian seperti dokter, tentara atau astronot. Pakaian yang mereka kenakan sesuai cita-cita yang pernah mereka sampaikan. Jenazah mereka akan dikremasi pada malam hari di kuil-kuil Buddha.
Ke-24 balita itu merupakan korban tewas serangan senjata dan pisau yang dilakukan oleh seorang pecatan polisi pada hari Kamis di Pusat Pengembangan Anak Muda di Uthai Sawan. Serangan itu menewaskan 36 orang, termasuk 24 anak-anak.
Seperti laporan Associated Press, hari Selasa, (11/10/2022), keluarga para korban berkumpul untuk memulai upacara kremasi bersama yang menandai berakhirnya tiga hari upacara pemakaman.
Pelayat juga meletakkan mainan anak-anak, lilin, dan dupa di depan potret para korban di kuil Rat Samakee, hanya 3 kilometer dari lokasi pertumpahan darah.
Relawan pekerja penyelamat Attarith Muangmangkang mengatakan organisasinya mengatur kostum dan membantu keluarga dengan mengganti pakaian korban.
“Semakin banyak kami berbicara (kepada keluarga), kami menyadari anak-anak ini juga bercita-cita menjadi dokter, tentara, astronot, atau polisi,” kata Attarith.
Baca Juga: Kronologi dan Kesaksian Pembantaian 22 Balita dan 14 Dewasa di Pusat Penitipan Anak di Thailand
"Kami menyediakan seragam itu untuk mereka." tutur Attarith lirih.
Petchrung Sriphirom, 73 tahun, adalah salah satu dari banyak warga setempat yang pergi ke kuil untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan memberikan sumbangan kecil untuk membantu biaya pemakaman, yang merupakan tradisi umum di Thailand.
"Saya hanya ingin membantu teman-teman kita dan berbagi duka kita dengan mereka," kata Petchrung.
"Kami tidak berbicara tentang uang atau apa pun, melainkan berbagi pikiran dan perasaan kami sebagai sesama manusia," tuturnya
Kuil Rat Samakee akan mengkremasi 19 jenazah dalam upacara kremasi serentak yang digelar hari Selasa malam bersama dengan dua kuil terdekat lainnya yang bertanggung jawab atas para korban lainnya.
Kuil-kuil telah menyiapkam tumpukan kayu tambahan untuk menangani tingginya jumlah jenazah dari pembantaian minggu lalu, yang merupakan pembunuhan massal terbesar oleh seorang individu dalam sejarah negara itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press