> >

Pemimpin Gereja Tolak Wacana Pemindahan Kedubes Inggris ke Yerusalem, Disebut Halangi Perdamaian

Kompas dunia | 10 Oktober 2022, 21:16 WIB
Ilustrasi. Suster-suster Kristen Ortodoks membawa bunga dan lilin ke tempat yang diyakini sebagai makam Perawan Maria di Yerusalem, 25 Agustus 2022. Pada Senin (10/10/2022), para pemimpin gereja di Yerusalem menyuarakan penolakan atas wacana pemindahan gedung Kedutaan Besar Inggris Raya dari Tel Aviv ke Yerusalem. (Sumber: Mahmoud Illean/Associated Press)

Pada 2018 lalu, bentrok berdarah meletus di perbatasan Jalur Gaza usai warga Palestina memprotes pemindahan Kedubes Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Yerusalem yang dilakukan pemerintahan Donald Trump.

Menurut Majelis Patriark dan Kepala Gereja di Yerusalem, jika London ikut memindahkan kedubes, maka pemerintahan Liz Truss justru menganggap penyelesaian damai Israel-Palestina tidak penting.

"Pemindahan Kedubes Inggris Raya ke Yerusalem akan sangat merusak prinsip kunci Corpus Separatum dan perundingan politis yang hendak dibawanya," tulis majelis tersebut.

Majelis ini pun mendesak London untuk memfasilitasi dibukanya kembali perundingan damai antara Israel dan Palestina sesuai hukum internasional dan resolusi-resolusi PBB yang relevan.

"Hanya dengan inisiatif seperti itu, kami yakin, akan ada perdamaian abadi di Yerusalem dan seluruh Timur Tengah," pungkas majelis tersebut.

Baca Juga: Israel Bayar Kompensasi Kakek Palestina yang Tewas saat Ditahan demi Tak Dibawa ke Pengadilan

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : WAFA


TERBARU