> >

Menegangkan, 12 Jet Tempur dan Pengebom Korea Utara Dihadang 30 Jet Tempur Korea Selatan

Kompas dunia | 6 Oktober 2022, 18:29 WIB
F15K AU Korea Selatan dan F-16 AU AS, saat latihan di lokasi rahasia Selasa, 4 Oktober 2022. Korea Utara terbangkan 12 pesawat tempur dekat perbatasan hari Kamis usai luncurkan rudal balistik, ditanggapi Selatan dengan terbangkan 30 jet tempur. (Sumber: South Korea Defence Ministry)

SEOUL, KOMPAS.TV — Semenanjung Korea makin tegang. Jet tempur dan skadron pengebom Korea Utara dan Korea Selatan saling berhadapan di perbatasan kedua negara.

Seperti laporan Associated Press, Kamis, (6/10/2022), Korea Selatan mengatakan Korea Utara menerbangkan 12 pesawat tempur di dekat perbatasan mereka hari Kamis setelah kembali meluncurkan rudal balistik, memaksa Korea Selatan menerbangkan 30 pesawat militer sebagai tanggapan.

Militer Korea Selatan mengatakan delapan jet tempur Korea Utara dan empat pembom terbang dalam formasi, diyakini latihan menembak dari udara ke permukaan.

Dikatakan Korea Selatan menanggapi dengan menerbangkam 30 pesawat tempur.

Sebelumnya, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke arah perairan timurnya, dan Korea Selatan melakukan latihan angkatan laut dengan Amerika Serikat dan Jepang di lepas pantai timur Semenanjung Korea sebagai tanggapan.

Korea Utara kembali meluncurkan dua rudal balistik, kali ini versi jarak pendek ke arah perairan timurnya pada hari Kamis setelah Amerika Serikat mengerahkan sebuah kapal induk di dekat Semenanjung Korea sebagai tanggapan atas peluncuran rudal berkemampuan nuklir Pyongyang sebelumnya di atas Jepang.

Peluncuran rudal terbaru pada hari Kamis itu menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertekad melanjutkan uji coba senjata yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan persenjataan nuklirnya yang bertentangan dengan sanksi internasional.

Banyak ahli mengatakan tujuan Kim pada akhirnya adalah untuk memenangkan pengakuan AS bahwa Korea Utara adalah negara nuklir yang sah, sekaligus pencabutan sanksi ekonomk, meskipun Amerika Serikat dan sekutunya tidak menunjukkan tanda-tanda membiarkan hal itu terjadi.

Baca Juga: Mengejutkan, Inilah Daftar Lengkap Kemampuan Senjata Nuklir Korea Utara

Peluncuran rudal hipersonik Korea Utara pada Januari 2022. Korea Utara terbangkan 12 pesawat tempur dekat perbatasan hari Kamis usai luncurkan rudal balistik, ditanggapi Selatan dengan terbangkan 30 jet tempur. (Sumber: Straits Times/KCNA)

Rudal terbaru diluncurkan 22 menit dari wilayah ibu kota Korea Utara dan mendarat di antara Semenanjung Korea dan Jepang, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Rudal pertama terbang sejauh 350 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 80 kilometer dan yang kedua terbang sejauh 800 kilometer pada puncak 60 kilometer.

Rincian penerbangan itu serupa dengan pemantauan Jepang yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada, yang menegaskan bahwa rudal tidak mencapai zona ekonomi eksklusif Jepang.

Dia menambahkan bahwa rudal kedua mungkin diluncurkan pada lintasan yang "tidak teratur".

Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik penerbangan senjata Korea Utara yang dimodelkan seperti rudal Iskander Rusia, yang bergerak di ketinggian rendah dan dirancang untuk dapat bermanuver dalam penerbangan untuk meningkatkan peluangnya menghindari pertahanan rudal.

Kapal perusak AS, Korea Selatan dan Jepang meluncurkan latihan bersama Kamis malam di lepas pantai timur Semenanjung Korea untuk meningkatkan kemampuan mereka mencari, melacak dan mencegat rudal balistik Korea Utara, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Kapal perusak Amerika Serikat adalah bagian dari kelompok penyerang yang dipimpin oleh kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan, yang kembali ke perairan Korea untuk menunjukkan "kemauan kuat" sekutu melawan provokasi dan ancaman terus-menerus dari Utara.

Korea Utara menganggap latihan yang dipimpin AS di dekat semenanjung itu sebagai latihan invasi dan memandang pelatihan yang melibatkan kapal induk AS lebih provokatif.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU