Iran Kerahkan Pasukan Polisi Wanita Berjilbab, Digunakan untuk Menyusup ke Demonstran
Kompas dunia | 24 September 2022, 21:52 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Iran dilaporkan telah mengerahkan pasukan polisi wanita berjilbab untuk menghadapi demonstrasi yang terjadi beberapa hari terakhir.
Eskalasi demonstrasi di Iran yang memprotes kematian Mahsa Amini setelah ditahan polisi moral Iran karena tak memakai jilbab, dilaporkan semakin tinggi.
Polisi mengatakan Amini mengalami serangan jantung di kantor polisi dan kemudian mengalami koma.
Amini dilaporkan tewas pada Jumat (16/9/2022). Namun, pihak keluarga menepis laporan tersebut.
Baca Juga: Gara-Gara Gunakan Instagram di Rusia, Influencer Ini Terancam Dipenjara 6 Tahun
Saksi mata mengatakan Amini dipukuli hingga tewas oleh polisi, dengan pemindaian medis mengungkapkan hal itu berujung pada kematiannya.
Pasukan keamanan pun menghadapi para demonstran dengan brutal, dan menurut LSM Hak Asasi Iran (IHR), dilaporkan 50 orang telah tewas.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi pun dikabarkan meminta bantuan 7.000 petugas polisi perempuan untuk menghadapi demonstrasi itu.
Pasukan polisi perempuan berjilbab yang dimiliki Iran diyakini akan melakukan tugas penyamaran untuk menyusup ke kelompok demonstran.
“Kedatangan pasukan polisi perempuan kami adalah untuk memberikan kedamaian. Saya sedih melihat perempuan lain dalam protes ini melakukan tindakan ilegal yang tak sesuai dengan aturan sosial,” kata pemimpin unit, Kolonel Heydari dikutip dari Daily Star.
Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Daily Star