> >

Penyintas Kediktatoran Marcos Desak Presiden Filipina yang Juga Anak Diktator Marcos Minta Maaf

Kompas dunia | 21 September 2022, 21:32 WIB
Demonstran membawa boneka raksasa berupa kepala Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos Jr. dengan tanduk di kepalanya dalam aksi memperingati 50 tahun deklarasi darurat militer oleh diktator Ferdinand Marcos atau ayah dari presiden Filipina saat ini. Foto diambil di Universitas Manila, Filipina, Rabu (21/9/2022). (Sumber: Aaron Favila/Associated Press)

“Luka ini mungkin sudah sembuh, tetapi jauh di dalam, kemarahan dan kesedihan masih ada di sana. Tidak hanya karena saya melalui semua ini, tetapi karena banyak orang baik dan patriotis mati melawan kediktatoran,” kata Judy Taguiwalo, penyintas penyiksaan rezim Marcos pada 1980-an dikutip Associated Press.

Baca Juga: Keluarga Marcos di Filipina Disebut Tak Sama dengan Keluarga Cendana di Era Orde Baru, Ini Alasannya

Perempuan berusia 72 tahun itu pun mendesak Presiden Bongbong Marcos minta maaf dan “berhenti bohong tentang kengerian darurat militer.”

Saat ini, Marcos Jr. yang menjabat presiden sejak Juni 2022 tengah menghadiri pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS.

Di luar gedung PBB, sekelompok demonstran Filipina-Amerika menggelar demonstrasi yang mengecam kediktatoran Marcos. Kelompok demonstran itu sempat mendekati Bongbong Marcos dan mencemoohnya.

Hingga berita ini diturunkan, Bongbong Marcos belum memberi tanggapan mengenai peringatan darurat militer di Filipina.

Bongbong Marcos sendiri enggan memenuhi tuntutan minta maaf atas kekejaman sang ayah. Bahkan, sang Presiden membela kebijakan ayahnya yang menskors Kongres dan menetapkan darurat militer. Ia menyebut kebijakan itu dibutuhkan untuk melawan pemberontak muslim dan komunis.

Bongbong pun menyatakan bahwa penyebutan ayahnya sebagai diktator itu “keliru”. Ia juga membantah tuduhan bahwa ia berupaya membersihkan riwayat bopeng keluarganya. 

Baca Juga: Era Baru Filipina, Rosianna Silalahi: Bongbong Marcos Ingin Merehabilitasi Nama Ayahnya

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU