Presiden AS Berikan Penghormatan Terakhir untuk Ratu Elizabeth II
Kompas dunia | 19 September 2022, 06:03 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan penghormatan terakhir di hadapan peti mati Ratu Elizabeth II, Minggu (18/9/2022). Biden dan Ibu Negara AS Jill Biden bergabung bersama ribuan pelayat lainnya untuk memberi penghormatan terakhir.
Biden terlihat membuat tanda salib dan meletakkan tangannya di jantungnya. Kemudian dia berdiri diam di dekat peti mati yang berada di aula yang berusia 900 tahun bersama istrinya dan Duta Besar AS untuk Inggris Jane Hartley.
Biden kemudian menandatangani buku belasungkawa resmi dan menghadiri resepsi hari Minggu di Istana Buckingham yang diselenggarakan oleh Raja Charles III. Dia adalah salah satu dari 500 pemimpin dunia dan bangsawan yang diundang untuk menghadiri pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II pada hari Senin.
Biden menyebut Ratu Elizabeth II sebagai orang yang "layak" dan "terhormat". Dia juga menyebut bagaimana hidup Elizabeth II dihabiskan untuk melayani rakyatnya. Dalam buku belasungkawa, dia juga menyebut bahwa hatinya tertuju pada keluarga kerajaan.
Baca Juga: Rumitnya Operasi Pengamanan Pemakaman Elizabeth II: 10.000 Lebih Polisi Siaga, Awasi Sejuta Orang
“Ratu Elizabeth menjalani hidupnya untuk orang-orang,” tulis Ibu Negara Jill Biden dalam buku belasungkawa. “Dia melayani dengan kebijaksanaan dan kasih karunia. Kami tidak akan pernah melupakan kehangatan, kebaikan, dan percakapan yang kami bagikan,” tulisnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Hingga kini, ribuan orang masih mengantre untuk memberi penghormatan terakhir pada jenazah Ratu Elizabeth II. Bahkan pada malam yang dingin, warga bersedia mengantre hingga 17 jam sepanjang lebih dari delapan kilometer.
Lauren Wilson, 36, berada dalam antrian yang jauh lebih pendek, yaitu antrean khusus untuk orang-orang dengan masalah mobilitas. Dia mengatakan ingin melihat langsung peti jenazah Ratu Elizabeth II.
“Dunia sedang berada dalam situasi yang aneh dan kemudian ini terjadi (kematian Ratu). Momentumnya kini lebih terasa,” katanya.
Dia khawatir bahwa arak-arakan seputar kematian Elizabeth membuat keluarga ratu kehilangan kemampuan untuk berdamai dengan kehilangan yang mereka rasakan.
“Keluarga tidak boleh terlihat bersedih. Saya merasa itu cukup memilukan,” ujarnya.
Baca Juga: Sejarah Pemakaman Kerajaan Inggris dari Raja Edward VII, Lady Diana, hingga Ratu Elizabeth II
Selain Presiden AS, pemimpin negara yang terlihat hadir adalah Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Kepada BBC, dia menyatakan dengan rendah hati mewakili negaranya dalam pemakaman Ratu Elizabeth II. Dia juga menyaksikan curahan kesedihan dan rasa hormat terhadap mendiang ratu.
“Hal yang akan saya ambil dari kejadian ini hanyalah keindahan respon publik, kebaikan yang Anda lihat dari anggota masyarakat, kesabaran, persahabatan. Itu, bagi saya, adalah penghargaan yang paling mengharukan dari semuanya, yaitu tanggapan yang baik dari publik Inggris, ”katanya.
Pemakaman Ratu Elisabeth rencanakanya akan disiarkan secara langsung ke lebih dari 200 negara dan teritori di seluruh dunia. Di beberapa tempat di Inggris, pemakamannya bahkan disaksikan bersama di taman dan ruang publik lainnya.
Petugas polisi dari seluruh Inggris akan bertugas sebagai bagian dari operasi kepolisian terbesar dalam sejarah London.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press, BBC