Bertemu Xi Jinping, Putin Ternyata Sadar Keprihatinan China Atas Invasi Rusia ke Ukraina
Krisis rusia ukraina | 16 September 2022, 09:54 WIBSAMARKAND, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan keprihatinan China atas invasi yang dilakukannya ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan Putin saat bertemu Presiden China, Xi Jinping di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (15/9/2022).
Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin saling bertukar pembicaraan secara hangat.
Xi menyebut Putin sebagai kawan lama, dan Putin berterima kasih terhadap Xi atas sikapnya yang seimbang terhadap invasi Ukraina.
Baca Juga: Xi Jinping dan Putin Bersua di Uzbekistan, Saling Dukung dan Kecam Upaya AS Dominasi Dunia
Tetapi pengakuan Putin tentang keprihatinan China atas invasi Ruisa masih menjadi yang paling menarik perhatian.
“Kami sangat menghargai posisi seimbang dari teman-teman China kami dalam hal krisis Ukraina,” tutur Putin dikutip dari The Guardian.
“Kami memahami pertanyaan dan kekhwatiran Anda tentang hal ini. Kami tentu akan menjelaskan posisi kami, pada pertemuan hari ini,” tambahnya.
Kekhawatiran China mungkin dimulai oleh dampak ekonomi dari invasi, termasuk ancaman Rusia akan perang energi habis-habisan melawan Eropa.
Sementara itu, Putin dan Xi telah mengumumkan tak ada batasan dalam kemitraan mereka di pertemuan puncak pada Februari sebelum perang dimulai.
China sendiri memilih menghindari dukungan secara publik atas invasi Rusia ke Ukraina, juga tak memberikan dukungan militer atau pun ekonomi.
Namun, mereka juga memilih tak mengutuk aksi yang disebut operasi militer khusus tersebut.
Baca Juga: Mobil Putin Diserang Bom, Disebut Usaha Pembunuhan Presiden Rusia
Putin mungkin berusaha mengambil keuntungan dari pertemuan pribadi yang langka ini untuk mengamankan jalur ekonomi dan diplomatik.
Apalagi mengingat Rusia menghadapi kemunduran di medan perang dan meningkatnya biaya ekonomi karena sanksi.
Bagi Xi sendiri ini menjadi perjalanan internasional pertamanya sejak pandemi Covid-19.
Sebelum ke Uzbekistan, ia lebih dulu mengunjungi Kazakhstan untuk bertemu dengan Presiden Kassym-Jomart Tokayev.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Guardian