> >

Titik Terang, Armenia dan Azerbaijan Sepakat Gencatan Senjata

Kompas dunia | 15 September 2022, 10:24 WIB
Tentara Azerbaijan terlihat sedang memasuki Armenia pada foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Armenia, Selasa (13/9/2022). (Sumber: Armenian Defense Ministry via AP)

YEREVAN, KOMPAS.TV - Titik terang meliputi Armenia dan Azerbaijan setelah pertempuran yang terjadi sebulan terakhir.

Sekretaris Dewan Keamanan Armenia, Armen Grigoryan pada Kamis (15/9/2022) mengungkapkan Armenia dan Azerbaijan sepakat gencatan senjata.

Kesepakatan itu disetujui pada Rabu (14/9/2022) malam waktu setempat.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah tentara Azerbaijan melepas tembakan yang intens dari sistem artileri dan senapan mesin ke permukiman di Goris, Sotk dan Jemruk.

Baca Juga: Militer Armenia Klaim Misi Kemanusiaan dari Rusia Terkena Artileri Azerbaijan

“Terima kasih atas partisipasi komunitas internasional, kami sepakat melakukan gencatan senjata dengan Azerbaijan pada 14 September pukum 20.00,” katanya dikutip dari TASS.

Dewan Keamanan Armenia mengadakan pertemuan luar biasa setelah serangan itu, dan memutuskan mencari bantuan dari Rusia.

Armenia memicu bantuan itu dengan Perjanjian Persahabatan, Kerja Sama dan Saling Membantu, begitu dengan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), dan Dewan Keamanan PBB.

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengungkapkan 105 tentara Armenia terbunuh dalam pertempuran dengan Azebaijan.

Sementara itu, Presiden Azebaijan, Ilham Aliyev menyalahkan eskalasi yang terjadi saat ini kepada kepemimpinan militer dan politik Armenia.

Aliyev pun mengatakan bahwa angkatan bersenjata negaranya mengambil tindakan pembalasan.

Menurut Kementerian Pertahanan Azerbaijan, 50 orang tentara Azerbaijan tewas.

Operasi militer dilakukan Azerbaijan ke Nagorno-Karabakh, yang merupakan wilayah sengketa dengan Armenia sejak Agustus lalu.

Baca Juga: PM Australia Katakan Lepas dari Inggris dan Menjadi Republik Bukan Prioritas

Penyerangan itu dilakukan setelah tiga tentara Azerbaijan tewas di Baku, oleh pihak yang dicurigai bagian dari Armenia.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan menegaskan Armenia berada di belakang insiden berdarah di Distrik Lachin tersebut.

Nagorno-Karabakh sendiri merupakan wilayah sengketa yang diperebutkan kedua negara sejak keduanya terpisah dari Uni Soviet.

Bahkan pada 2020 lalu, kedua negara juga berperang di wilayah tersebut selama enam pekan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : TASS


TERBARU