Mahfud MD: Amerika Sebut RI Jadi Tujuan dan Transit Perdagangan Manusia
Kompas dunia | 15 September 2022, 05:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD mengungkap data Kedutaan Besar AS yang menyebut Indonesia sebagai negara transit dan tujuan perdagangan manusia.
Hal itu ia sampaikan dalam dalam Rakornas Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
“Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia pada tahun 2021 lalu, melaporkan bahwa Indonesia ini merupakan salah satu negara asal utama, dan pada tahapan tertentu, juga menjadi negara tujuan serta transit jalur TPPO dunia,” kata Mahfud dikutip dari Antara.
Disebutkan oleh Mahfud, terjadinya TPPO berakar pada masalah yang kompleks dan dipengaruhi berbagai faktor seperti pendidikan, literasi yang lemah dan kemiskinan.
Ia menekankan Indonesia wajib mencegah dan memutus lalu lintas perdagangan orang tersebut, karena dapat mengganggu kedaulatan tanah air.
Baca Juga: AS Siap Terapkan Hukuman Mati yang Belum Teruji, Pakai Hipoksia Nitrogen
Berdasar data dari Kementerian PPPA, setidaknya terdapat 1.331 orang korban TPPO dari Indonesia, 97 persen di antaranya perempuan dan anak-anak. Data itu merupakan akumulasi sepanjang tahun 2019 hingga 2021.
Menanggapi masalah itu, Mahfud menjelaskan bahwa sulitnya mendapat pekerjaan telah mendorong WNI untuk bekerja di luar negeri.
"Kemudian mereka menjadi rusak, menjadi korban penganiayaan, kadang kala istri yang ditinggal selingkuh, jadi rusak semua,” kata Menkopolhukam.
Atas adanya laporan tersebut, Mahfud mengingatkan kolega di pemerintahan agar menjaga integritas, serta menjalankan tugas yang menyangkut Indonesia di mata dunia.
Ketidakmampuan pemerintah menyediakan lapangan kerja, bagi Mahfud dianggap menghina kedaulatan negara.
"Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, betapa kita sering di-negative thinking-kan oleh bangsa-bangsa kecil, hanya karena kita tidak mampu urus itu,” tandasnya.
Baca Juga: Ketika Anak-Anak Indonesia Dipenjara di Australia Bersama Penjahat Kakap, Nyaris Disodomi
Baca Juga: Jokowi Pertimbangkan Beli Minyak Rusia, Dibayangi Potensi Sanksi AS
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara