Waktu Antrean Dua Hari, Ribuan Pelayat Ratu Elizabeth Mulai Menyemut di Westminster, London
Kompas dunia | 13 September 2022, 08:47 WIBBaca Juga: Jenazah Ratu Elizabeth Disamayamkan di St. Giles, Rakyat Skotlandia Beri Penghormatan Terakhir
Urutan kedua adalah Anne, 65 tahun, mantan pramugari dari Cardiff, yang duduk di kursi lipat mengenakan dua atasan rugby Wales dan bendera Welsh di lututnya.
"Saya hancur. Terkejut. Tidak percaya," katanya tentang kematian ratu.
"Dia berarti segalanya bagi kita. Dia adalah penguasa kita. Kita harus menunjukkan rasa hormat kita atas jasa yang dia berikan kepada negara kita," kata Anne
Anne, yang tidak menyebutkan nama belakangnya, membawa memorabilia kerajaan termasuk buku, majalah, foto, dan surat kabar yang menampilkan pertemuannya dengan Ratu Elizabeth pada ulang tahunnya yang ke-90.
Toilet portabel telah ditata, dengan tim keamanan dan petugas polisi berkeliaran mengawasi proses antrian, sementara para pelari yang kebingungan melintas di malam yang lembab.
"Ini cinta. Dedikasi yang nyata," kata seorang petugas keamanan veteran, mengawasi tempat kejadian.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pemakaman Ratu Inggris Elizabeth II, Penuh Upacara Kebesaran Kerajaan
Baris ketiga adalah teman Anne, Grace Gothard, sesama veteran yang menunggu lama di acara-acara kerajaan.
"Saya adalah penggemar berat kerajaan," ucapnya.
Dia membawa sebotol selai bergambar Paddington Bear, dan mengenakan syal dengan desain bendera Inggris.
"Ini akan menyedihkan dan pada saat yang sama merayakan hidupnya. Ini akan menjadi emosi yang berbeda untuk setiap orang yang pergi ke sana," kata Gothard, seorang pengasuh selama 22 tahun yang berasal dari Ghana, tetapi sekarang tinggal di barat daya London.
"Saya akan menganggapnya pribadi seolah-olah itu adalah ibu saya yang berbaring."
"Dia wanita yang baik. Dia mencintai semua orang dan semua orang mencintainya. Dia mampu bekerja sampai akhir. Dia melakukan pekerjaan dengan baik. Semoga dia beristirahat dengan tenang," katanya sambil menatap ke langit.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times