Jarang Muncul di Publik, Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Menderita Demensia
Kompas dunia | 11 September 2022, 18:50 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengungkapkan, mertuanya yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi, kini menderita demensia.
Dilansir dari Astro Awani, hal tersebut diucapkan Khairy pada pembukaan Malaysian Psychological Medicine Conference 2022 di Kuala Lumpur, Minggu (11/9/2022).
Khairy mengatakan, kondisi Abdullah atau lebih dikenal dengan Pak Lah sekarang semakin memburuk dan sudah tidak mengingat orang-orang di sekitarnya.
Bahkan, Pak Lah yang kini berusia 82 tahun, kondisinya sudah pada tahap "tubuhnya ada, tapi pikirannya tidak" dan fungsi tubuhnya telah menurun.
“Mungkin banyak yang bertanya-tanya, di mana PM kelima (Pak Lah). Ya, dia pensiun (sejak 2009) dengan terhormat, dan tidak akan menimbulkan masalah bagi penggantinya. Dia menderita demensia. Itu sebabnya dia tidak lagi terlihat di mana pun," jelas Khairy.
"Demensia adalah situasi yang sangat kejam, karena tubuh ada di sana, pikiran tidak. Saya melihat ayah mertua saya memburuk ke titik di mana tubuhnya tidak lagi berfungsi secara normal. Dia tidak ingat nama saya, tidak ingat nama istri saya," jelasnya lagi.
Kabar tersebut kemudian ditegaskan lagi oleh Khairy melalui cuitan di akun Twitter-nya, @Khairykj.
Baca Juga: Warga Malaysia Ini Diburu, AS Tawarkan Hadiah Rp590 Juta bagi yang Bisa Tangkap
"Pak Lah menderita demensia. Sulit bagi kami untuk melihat penurunan fungsi kognitifnya. Beberapa orang sadar tetapi banyak yang tidak. Keluarga telah memutuskan untuk secara terbuka membagikan ini sebagian untuk menyoroti demensia dan gangguan kognitif," tulis Khairy.
"Untungnya, kami dapat memberikan perawatan profesional. Banyak yang tidak dapat melakukan itu."
"Sangat penting bagi kita untuk berinvestasi di layanan sosial untuk mendukung keluarga-keluarga yang memiliki orang terkasih yang juga membutuhkan perawatan konstan," tutur Khairy.
Maka dari itu Kementerian Kesehatan Malaysia sedang mempersiapkan Buku Putih Kesehatan untuk memastikan semua masyarakat yang merawat pasien demensia di rumah bisa mendapatkan dukungan perawatan kesehatan yang diperlukan.
“Saya berharap dalam proses penyusunan White Paper dan Anggaran 2023 kita di kementerian dapat mengajukan kasus yang kuat sehingga pelayanan kesehatan bisa mendapatkan alokasi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khairy juga mengatakan, Kementerian Kesehatan Malaysia akan membentuk komite bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat, untuk mengkaji bagaimana kepedulian sosial di tingkat masyarakat dapat ditingkatkan melalui alokasi tambahan.
Dia mengatakan bahwa langkah itu dipandang perlu untuk membantu keluarga yang tidak mampu mempekerjakan seorang perawat untuk bersama anggota keluarga yang menderita demensia.
Baca Juga: Hidup Mewah selama Suami Berkuasa, Istri Mantan PM Malaysia Najib Razak Divonis 10 Tahun Penjara
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Astro Awani