Seniman Australia Ini Lukis Mural Berpesan Damai, Malah Dituduh Sebar Propaganda Rusia
Krisis rusia ukraina | 5 September 2022, 13:37 WIBMELBOURNE, KOMPAS.TV - Seorang seniman Australia terpaksa menghapus mural yang menunjukkan seorang tentara Ukraina dan Rusia berpelukan di Melbourne. Menurut laporan BBC, Senin (5/9/2022), mural itu terpaksa dihapus karena dikecam sejumlah elemen masyarakat.
Peter Seaton, seniman itu, menyebut karya muralnya mengadvokasi suatu “reslousi damai” antara Rusia dan Ukraina yang tengah berperang.
Akan tetapi, sebagian kalangan menuduh mural yang dilukis di gedung tiga lantai itu sebagai propaganda Rusia.
Seaton pun meminta maaf atas karyanya. Seniman yang juga dikenal dengan nama CTO itu mengakui bahwa muralnya “ceroboh” dan dia “tidak mengira itu akan diterima dengan begitu buruk.”
Baca Juga: Inggris Yakin Tentara Rusia Hadapi Krisis Moral, Disebut karena Bayaran Rendah
Sejumlah kalangan mengkritik mural bertajuk “Peace Before Pieces” itu menggariskan persamaan moral yang keliru antara Rusia-Ukraina.
“Apa yang dipikirkan orang jika sebuah mural memperlihatkan seorang pemerkosa dan korbannya berpelukan?” kata Stefan Roamaniw, wakil ketua organisasi Federasi Australia untuk Ukraina.
“Mencoba menjadi tidak berat sebelah dan menerima narasi palsu bahwa ‘segala yang kita butuhkan adalah perdamaian’, dalam kasus ini, sama saja mendukung kejahatan,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Ukraina untuk Australia Vasyl Myroschnychenko turut bersuara dengan menyebut mural itu “jelas ofensif terhadap seluruh Ukraina.”
Sejak Moskow meluncurkan invasi pada 24 Februari silam, ribuan warga Ukraina telah terbunuh dan berbagai pihak menuduh pasukan Rusia melakukan kejahatan perang.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC