> >

Lebih Dari 900 Pasukan Elite Rusia Tewas selama 6 Bulan Perang di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 2 September 2022, 11:32 WIB
Ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Lebih dari 900 pasukan elit Rusia dilaporkan tewas selama sekitar 6 bulan perang di Ukraina.

Sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari, nyaris 1.000 pasukan elit Rusia, yang terdiri dari pasukan khusus, penerjun payung, marinir dan pilot telah meregang nyawa.

Jumlah tersebut dilaporkan oleh BBC mengutip data yang tersedia untuk umum,1 Kamis (1/9/2022).

Kematian para tentara itu disebut menjadi masalah yang pelik untuk angkatan bersenjata Rusia, karena untuk menggantinya memerlukan biaya yang tak sedikit.

Baca Juga: Presiden Belarusia Ungkap Zelenskyy Bersitegang dengan Militer Ukraina, Sinyalkan Kemenangan Rusia

Dilaporkan saat ini setidaknya 337 marinir telah terbunuh sejak awal invasi.

Sedangkan pasukan khusus garda nasional Rusia dan polisi antihuru-hara yang tewas mencapai 245 orang.

Selain itu intelijen militer Rusia kehilangan 151 tentara, unit terjun payung elit kehilangan 144 orang, dan Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) dan Badan Pertahanan Federal (FSO) masing-masing kehilangan 20 orang yang tewas.

 

Seperti diungkapkan BBC, dikutip dari The Moscow Times, kebanyakan dari mereka yang tewas adalah perwira.

Sebagai tambahan, setidaknya 67 pilot pesawat tempur, termasuk navigator dan mekanik juga terbunuh.

Baca Juga: Kim Jong-Un Ternyata Bukan Kirim Tentara ke Ukraina, tapi Pekerja Bangunan untuk Renovasi Donbass

Laporan tersebut didapat BBC dari informasi terbuka untuk umum mengenai kematian militer Rusia, termasuk laporan media lokal.

Namun BBC memperingatkan bahwa pengungkapkan yang tak lengkap berarti bahwa jumlah korban nyata Rusia, termasuk pasukan elite, kemungkinan jauh lebih tinggi.

Kementerian Pertahanan Rusia terakhir mengungkapkan jumlah korban di Rusia pada Maret lalu adalah 1.351 orang.

Sementara itu, pejabat pertahanan Barat memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 tentara Rusia telah tewas dan terluka sejak awal invasi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Moscow Times


TERBARU