> >

Polisi China Selamatkan 150 Kucing dari Rumah Jagal, Tadinya akan Dijual untuk Dikonsumsi Manusia

Kompas dunia | 31 Agustus 2022, 20:31 WIB
Ilustrasi. Hampir 150 kucing yang akan dibawa ke rumah jagal berhasil diselamatkan polisi di China timur hari Selasa (30/8/2022), kata organisasi kesejahteraan hewan internasional. (Sumber: People Magazine)

BEIJING, KOMPAS.TV - Hampir 150 kucing yang akan dibawa ke rumah jagal berhasil diselamatkan polisi di China timur, kata organisasi kesejahteraan hewan internasional, seperti dilansir Straits Times, Rabu (31/8/2022). 

Hewan-hewan itu dijejalkan ke dalam kandang berkarat ketika ditemukan oleh polisi di kota timur Jinan di provinsi Shandong, Humane Society International HSI mengatakan dalam sebuah pernyataan pada  Selasa (30/8).

Sekitar 10 juta anjing dan empat juta kucing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahun di China, menurut HSI.

Sebuah geng menempatkan burung pipit di kandang sebagai umpan dan menggunakan remote control untuk menutup perangkap segera setelah setiap kucing masuk, kata seorang aktivis dari kelompok hak-hak binatang lokal VShine.

"Sungguh mengejutkan melihat keadaan mereka, banyak dari mereka kurus kering dan menangis," kata seorang aktivis, yang hanya ingin dikenal sebagai Huang, dalam sebuah pernyataan kepada HSI.

"Penemuan kami terhadap lusinan burung pipit hidup yang digunakan sebagai umpan untuk memikat kucing juga merupakan kejutan besar."

Sebagian besar kucing yang diselamatkan diyakini adalah hewan peliharaan rumah tangga dan dikirim ke tempat penampungan hewan setempat, tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Mengerikan, 20 Kucing Peliharaan Makan Jasad Majikannya untuk Bertahan Hidup

Ilustrasi. Hampir 150 kucing yang akan dibawa ke rumah jagal berhasil diselamatkan polisi di China timur hari Selasa, (30/8/2022) kata organisasi kesejahteraan hewan internasional. (Sumber: Straits Times)

Aktivis juga menemukan 31 burung pipit, spesies yang dilindungi di China di tempat kejadian, dan langsung melepaskannya kembali ke alam liar.

China tidak memiliki undang-undang pencegahan kekejaman terhadap hewan, tetapi para tersangka dapat menghadapi hukuman karena berburu burung, pencurian properti, dan pelanggaran aturan pencegahan epidemi hewan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU