> >

Dianggap Awali Sekaligus Akhiri Kerusuhan Baghdad, Pakar Sebut Al-Sadr Lempar Batu Sembunyi Tangan

Kompas dunia | 31 Agustus 2022, 05:05 WIB
Muqtada Al-Sadr, ulama Syiah sekaligus tokoh politik kenamaan Irak, berpidato dari rumahnya di Najaf, Irak, terkait kerusuhan yang melanda Baghdad, Selasa (30/8/2022). (Sumber: Anmar Khalil/Associated Press)

Pendapat Al-Hassani sesuai anggapan sebagian kalangan bahwa tindakan Al-Sadr mengumumkan mundur dari politik sekadar diniatkan untuk menaikkan daya tawar di hadapan lawan-lawan politiknya.

“Pidatonya (Al-Sadr) sampai batas tertentu patut ditertawakan karena dia terus menyangkal tanggung jawabnya atas segala yang terjadi selama lebih dari 24 jam terakhir,” kata Al-Hassani kepada Al Jazeera.

“Kita semua tahu bahwa dia ada di jantung masalah ini. Mundurnya dia (dari politik) memicu perkembangan yang terjadi 24 jam terakhir dan pendukungnya taklid buta mengikutinya,” lanjutnya.

Menurut Al-Hassani, kerusuhan Baghdad menunjukkan bahwa Al-Sadr sekali lagi memanfaatkan apa yang disebutnya “alat psikologis” pengaruhnya ke para pendukung.

“Dia secara garis besar tidak bisa diprediksi, yang mana memberinya kekuatan atas rekanannya,” pungkas Al-Hassani. 

Baca Juga: Rivalitas Syiah di Balik Krisis Politik Irak dan Kerusuhan Baghdad, Nasionalis vs Kubu Pro-Iran

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Al Jazeera


TERBARU