Rusia Tuduh AS Ketakutan Ungkap Bukti Aksi Militan Ukraina Azov, Menyebutnya Tak Manusiawi
Krisis rusia ukraina | 25 Agustus 2022, 13:52 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Keduataan Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) menyatakan Washington ketakutan untuk mengungkap bukti aksi militan Ukraina Azov.
Mereka juga menegaskan tuduhan AS atas pengadilan penjahat perang terhadap tentara Ukraina di Mariupol yang dilakukan Rusia tidak berdasar.
Pada Rabu (24/8/2022), Kedubes AS untuk Rusia mengungkapkan aksi militant Azov sangat tak manusiawi.
Hal itulah yang kemudian Rusia serta kelompok pemberontak pro-Rusia melakukan pengadilan penjahat perang, khususnya di Mariupol.
Baca Juga: Serangan Roket Rusia Tewaskan 22 Orang di Hari Kemerdekaan Ukraina
“Kami telah mencatat tuduhan tak berdasar lainnya terhadap negara kami, terkait dengan pengadilan atas penjahat perang di Ukraina,” bunyi pernyataan kedutaan dikutip dari TASS.
“Pesidangan mendatang bertujuan untuk membawa keadilan bagi penjahat perang, di antaranya ada Nazi dari milisi Azov. Washington jelas takut mempublikasikan bukti tindakan tak manusiawi yang dilakukan oleh anggota organisasi teroris ini,” tambah dia.
Mereka menjelaskan bahwa Pengadilan Internasional di Mariupol dapat menjelaskan esensi sebenarnya dari rezim Kiev, di mana AS dengan rajin menciptakan citra yang cerah dan heroik.
“Warga Amerika akhirnya akan mengetahui bahwa pada kenyataannya, pemerintah mereka akan membantu dengan sengaja membunuh dan menyiksa orang Rusia di Donbass dan Ukraina,” tuturnya.
Kedutaan Rusia itu juga menekan bahwa Rusia berkomitmen penuh pada konvensi Jenewa dan menjamin kondisi yang layak bagi tawanan perang.
Baca Juga: Detik-Detik Serangan Rusia ke PLTN Chernobyl Ternyata Terekam Kamera, Berikut Pengakuan Si Perekam
Tetapi yang menurut mereka tak bisa dikatakan sebagai bagian rezim Kiev, militan yang memperlakukan tentara Rusia yang ditangkap dengan buruk.
“Pada akhirnya jika otoritas AS memiliki pertanyaan atas apa yang terjadi di Mariupol, mereka bisa membicarakannya dengan pemerintahan Republik Rakyat Donetsk, sebuah negara independen,” ujar Kedubes Rusia itu.
Pernyataan itu menyusul ucapan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, bahwa AS mengutuk keras pengadilan tentara Ukraina di Mariupol.
Ia pun menegaskan bahwa pengadilan Rusia di Mariupol tak bisa dilegitimasi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : TASS