Mahathir Katakan Bekas PM Najib Razak Sangat Mungkin Dapat Pengampunan Raja
Kompas dunia | 25 Agustus 2022, 13:02 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Tokoh politik Malaysia Mahathir Mohamad hari Kamis (25/8/2022) mengatakan mantan PM Najib Razak yang dia bantu gulingkan dan kini dipenjara akibat korupsi, kemungkinan akan mendapat pengampunan kerajaan dan dibebaskan dari hukuman penjara 12 tahun, seperti laporan Straits Times, Kamis, (25/8/2022)
Mahathir, yang kemenangan pemilu bersejarahnya tahun 2018 memicu kejatuhan Najib, mengatakan penundaan dalam berbagai persidangan terkait dengan skandal korupsi bernilai miliaran dolar di dana negara 1Malaysia Development Berhad 1MDB akan mengakibatkan keadilan tidak terlaksana.
Najib pertama kali diputuskan bersalah tahun 2020 tetapi mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi.
Pada hari Selasa, pengadilan tinggi menolak banding terakhirnya, menguatkan hukuman penjara 12 tahun dan denda 210 juta ringgit atau setara 696 miliar rupiah karena menerima 42 juta ringgit atau 139 miliar rupiah secara ilegal dari salah satu unit 1MDB.
"Untuk Najib, kemungkinan besar dia akan diampuni setelah dipenjara," kata Mahathir yang kini berusia 97 tahun itu dalam sebuah pernyataan.
Mahathir tidak menguraikan lebih jauh pernyataannya.
Baca Juga: Beredar Rumor Penjara VIP, Otoritas Malaysia Tegaskan Tak Ada Perlakuan Istimewa untuk Najib Razak
Istana Raja Al-Sultan Abdullah, yang menerima petisi pengampunan dari loyalis Najib sehari sebelumnya, belum segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Mahathir.
Najib diyakini dekat dengan beberapa bangsawan Malaysia, dan pada bulan Mei, postingan media sosial Najib menunjukkan dia menghadiri perayaan Idul Fitri bersama raja.
Tetapi sejauh ini belum ada indikasi tentang bagaimana istana akan menanggapi permohonan pengampunan oleh Najib, yang memegang kekuasaan selama sembilan tahun hingga 2018.
Juga belum ada tanda-tanda bagaimana Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob akan menganggap pengampunan bagi pemimpin partai lamanya, karena ia berusaha untuk merehabilitasi citra UMNO yang berkuasa.
Setelah dikirim ke penjara pada hari Selasa setelah kalah pada upaya banding terakhirnya dalam salah satu kasus yang lebih kecil dimana Najib dianggap menyedot uang dari dana negara yang ia dirikan pada tahun 2009, Najib kembali ke pengadilan pada hari Kamis untuk sidang dalam kasus terbesar.
Dia dibawa dari kompleks penjara Kajang di tenggara ibukota ke pengadilan tinggi Kuala Lumpur dengan mobil polisi hitam di bawah pengamanan ketat dan dibawa ke ruang sidang melalui pintu masuk pribadi.
Baca Juga: Tangani Kasus hingga Jebloskan Najib Razak ke Penjara, Hakim Agung Malaysia Diancam Mau Dibunuh
Najib duduk di kursi terdakwa mengenakan jas dan dasi gelap saat sidang dimulai.
Tuduhan yang dijatuhkan kepadanya dalam kasus ini termasuk 21 dakwaan pencucian uang dan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan karena diduga menerima transfer ilegal setidaknya 2,3 miliar ringgit antara 2011 dan 2014 atau setara 7,6 triliun rupiah.
Najib juga menghadapi tiga kasus lain, yang semuanya membawa hukuman penjara dan hukuman finansial yang berat.
Penyelidik Malaysia dan Amerika Serikat mengatakan US$4,5 miliar dicuri dari 1MDB, dalam skandal yang melibatkan lembaga keuangan dan pejabat tinggi di seluruh dunia. Lebih dari US$1 miliar dilacak ke rekening bank Najib.
Kebangkrutan habis-habisan juga mengintai Najib dari balik pintu, menghadapi kebangkrutan, yang tidak bisa ditolong pengampunan dan akan mencegahnya dari mencalonkan diri dalam pemilihan.
Baca Juga: Vonis Banding Final 12 Tahun Penjara, Najib Razak Jadi Eks PM Malaysia Pertama di Balik Jeruji
Najib membantah melakukan kesalahan, dan menggambarkan dirinya sebagai korban dendam politik oleh mantan mentornya.
Mahathir menjadi perdana menteri terlama di Malaysia ketika dia pertama kali pensiun pada tahun 2003 setelah 22 tahun memimpin.
Dia berkampanye untuk Najib dan UMNO selama pemilu 2013, tetapi berbalik melawan mantan anak didiknya ketika skala korupsi di 1MDB mulai muncul.
Memimpin aliansi oposisi dengan sekutu yang tidak disangka-sangka, Mahathir yang nonagenarian mengalahkan koalisi yang dipimpin UMNO, menyingkirkan UMNO dari kekuasaan untuk pertama kalinya sejak pembentukan Malaysia enam dekade sebelumnya.
Dipasang kembali sebagai perdana menteri, Mahathir membuka kembali penyelidikan terhadap 1MDB yang menyebabkan Najib menghadapi total 42 dakwaan.
Mahathir kemudian mengundurkan diri di tengah gejolak politik saat aliansinya berantakan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times