Bayi Tewas di Penampungan Pengungsi Belanda, Disebut akibat Proses Suaka Tak Berjalan Cepat
Kompas dunia | 25 Agustus 2022, 11:57 WIBTHE HAGUE, KOMPAS.TV - Seorang bayi tiga bulan tewas di pusat penerimaan penampungan pengungsi di Belanda.
Hal itu diyakini akibat proses pemberian suaka tak berjalan cepat.
Pihak otoritas Belanda mengungkapkan bayi itu tewas pada Rabu (24/8/2022) pagi di sebuah hall olahraga yang dijadikan penampungan darurat di desa Ter Apel.
“Sayangnya, pertolongan medis tidak berhasil,” bunyi pernyataan dari Inspektorat Kesehatan dan Perawatan Pemuda dilansir dari BBC.
Baca Juga: Video Serang Warga Palestina Tanpa Sebab Viral, Israel Pecat 4 Tentaranya
Nama, jenis kelamin dan kebangsaan bayi tersebut tak dipublikasikan.
Inspektorat mengatakan akan menyelidiki semua aspek kemungkinan yang memainkan peranan hingga sang bayi tewas.
Hal itu termasuk memeriksa apakah sebelumnya perawatan medis sudah dilakukan.
Selain itu juga perawatan yang mungkin di dapat di pusat tersebut, termasuk kondisi kehidupan di sana.
Baca Juga: 50 Tahun Setelah Apollo, NASA Menguji Roket Baru Menuju Bulan
Menurut koresponden BBC, Anna Holligan kematian bayi itu muncul pada saat krisis di penampungan dengan ratusan orang harus tidur di luar pusat penerimaan.
Koresponden itu juga mengatakan kematian sang bayi, salah satunya juga karena proses suaka yang tak cukup cepat, dan para pengungsi tak bisa bergerak ke manapun.
Selain itu, juga adanya kekurangan yang akut untuk tempat perlindungan di seluruh kota.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC