Singgung Pertempuran 1958 Lawan China, Presiden Taiwan: Tak Ada Ancaman yang Bisa Goyahkan Kami
Kompas dunia | 24 Agustus 2022, 05:30 WIBChina memandang kunjungan tamu luar negeri ke Taiwan sebagai interferensi urusan dalam negerinya sekaligus mendorong Taiwan untuk meresmikan kemerdekaan. Taiwan selama ini memiliki kemerdekaan de facto dari China.
“Kami, juga, akan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Taiwan punya tekad dan kepercayaan diri untuk menjaga perdamaian, keamanan, kemerdekaan, dan kesejahteraan kami sendiri,” kata Tsai.
Di tempat terpisah, Kementerian Luar Negeri China merilis pernyataan yang mengecam kunjungan delegasi Jepang. Delegasi ini dipimpin oleh Keiji Furuya, anggota parlemen berhaluan konservatif yang sebelumnya mengkritik tindakan militer Beijing.
China menyebut kunjungan delegasi Furuya “jelas mencampuri urusan dalam negeri China.”
“China sangat menyayangkan langkah mengerikan ini dan akan mengambil tindakan tegas dan kuat untuk mempertahakan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” demikian tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Baca Juga: Mahathir: Amerika Serikat Berusaha Memprovokasi Perang di Taiwan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press