Miris! Habitat Alami Gajah di Asia Menyusut 67.000 Kilometer Persegi
Kompas dunia | 23 Agustus 2022, 21:20 WIBMenurut dia, 87 persen hutan habitat gajah yang menyusut tersebut merupakan dampak langsung dari kegiatan penebangan hutan dan deforestrasi untuk keperluan perluasan lahan pertanian dan perkebunan.
Sekitar 13 persen sisanya, ujarnya, disebabkan oleh fragmentasi untuk keperluan pertambangan, permukiman warga, dan pembangunan infrastruktur seperti waduk, dam, jalan, rel kereta api, dan jaringan pasokan energi.
Baca Juga: Hari Gajah Sedunia Diperingati Tiap 12 Agustus, Ini Sejarah dan Fakta Uniknya
Populasi gajah Sumatra saat ini berstatus kritis, diperkirakan berkisar 1.600 hingga 2.000 individu yang tersebar di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung.
Di Indonesia terdapat dua subspesies Gajah Asia (Elephas maximus) yang eksistensinya masih dapat dijumpai di alam, yakni Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) dan Gajah Kalimantan (Elephas Maximus Borneensis). Namun keduanya berstatus terancam punah.
Gajah Sumatra merupakan spesies penyandang status terancam punah atau critically endangered, berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List atau daftar merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Sementara gajah mini Kalimantan atau Borneo Pygmy Elephant adalah gajah termungil di dunia. Seperti dilansir dari WWF, populasi gajah Kalimantan ditemukan di wilayah Sabah, Malaysia dan di wilayah Kalimantan bagian utara, Indonesia.
Populasi gajah di Sabah sangat besar berkisar 1.500 – 2.000 individu, sedangkan populasi yang berada di Kalimantan bagian utara, Indonesia sangat kecil, berkisar 30 - 80 individu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara/WWF